QUICK MENU

Your Ad Here

Khamis, 28 Jun 2007

3 Malam Tanpa Bintang

Kasih.. maafkan diriku..
Dan yang dosaku padamu,
Tidak terhitung jari jemari daku..
Tak dapat dibilang bagai bintang beribu
Sukarnya diriku menebus kesilapan yang lalu
Kasih.. engkau tak bersalah,
Hanya hatiku yang buta
Tulus dan ikhlas kau korban jiwa raga
Dan tanpa belas ku buat kau kecewa
Ku tahu dirimu sukar melupakan segalanya

Tiga malam.. tanpa bintang
Dan diriku dihimpit penyesalan
Arah hujung kian padam
Kerna hilangnya
Bagaikan siang diselubung gerhana

Kembalikan senda tawa
Pulangkanlah manis di senyum manja
Ku pahatkan keinsafan
Dan patrikan kesetiaan
Sehingga tarikh menafikan nyawa...

Angan dan Sedar

Mohon selembar harapan
Buatku sedang rawan
Biarpun sekadar cuma senyuman
Ikhlas kau pujaan

Mohon sesaat berangan
Buat ku meleraikan
Apapun hiba dan tangisan
Menawan segala perasaan

(Korus)
Aku sedar siapa diriku
Aku dah tahu siapa aku
Aku sedar dan berasa malu
Aku sangatlah mahu berterima kasih

Sungguh
Langsung tak pernah marah walaupun sekali seakan memahami
Langsung tak pernah kasar dalam berbahasa menjaga maruahku
Langsung tak pernah jeling menunjukkan benci pada diriku ini
Buatku tak pernah akan pernah menyesal menagih cintamu biarpun membelai rindu

Mohon secebis kasihan
Janganku dilupakan
Dalam lipatan kenangan
Bercinta dikau di persimpangan

(Korus)
Aku sedar siapa diriku
Aku dah tahu siapa aku
Aku sedar dan berasa malu
Aku sangatlah mahu berterima kasih

Sungguh
Langsung tak pernah marah walaupun sekali seakan memahami
Langsung tak pernah kasar dalam berbahasa menjaga maruahku
Langsung tak pernah jeling menunjukkan benci pada diriku ini
Buatku tak pernah akan pernah menyesal menagih cintamu biarpun membelai rindu

Lalalalalala…
Lalalalalala…

Aku rela merindumu
Aku rela merindumu
Aku rela merindumu

Selasa, 19 Jun 2007

Suatu kenangan

Berarak mendung awan nan kelabu
Menambah resah luka dihatiku
Kesepian malam seakan mengerti
Cinta yang dalam kehampaan

Mungkin kau dan aku
Terlalu berbeza,
Cinta mu dihati hanya sandiwara
Kata dan janji mu mudah kau Persia
Di balik senyuman ku sengsara

Pernah jua , aku nan mencuba
Melupakan kenangan kita bersama
Namun aku tiada terdaya
Melontar mu dari ingatan ku

Makin lama , makin ku mencuba
Semakin rindu datang nan melanda
Kasih mu kemana hilang arahnya
Demi cinta, cinta lumpuh dan tak bermaya

Berikanlah aku kepastian
Agar dapat ku teruskan perjalanan
Kepadamu tuhan aku harapkan
Berikanlah aku kekuatan

Zaileha

Wajahnya yang ayu
Senyumannya yang mempesonakan
Jelingan matamu
Membuat hatiku mula tergoda
Engkaulah ratu dalam hidupku

Hanya kau satu dalam hatiku
Ingin diriku menyemaikan hasrat di hatiku
Lidahku kelu memandang dirimu ku terpaku
Engkaulah ratu dalam hidupku
Hanya kau satu dalam hatiku

Zaileha penggoda setiap jejaka
Zaileha hatiku tidak akan berubah
Zaileha janganlah engkau pergi dariku
Zaileha oh sayang ku cinta padamu

Kekejaman

Saksikanlah keadaan mereka
Yang belum tentu nasibnya
Hidup di dalam ketakutan
Terbiar dan sengsara

Oh betapa sedih rasanya
Hidup mereka yang teriksa

Bayangkanlah kehidupan mereka
Yang penuh dengan kezaliman
Kerana maruah dan kuasa
Sanggup membunuh sesama

Oh betapa sedih rasanya
Hidup mereka yang tersiksa

Kekejaman manusia...oh
Kekejaman manusia
Tiada batasnya

Bilakah masanya kan tiba
Hapuskan segala sengketa
Apakah mereka lupa
Hidup ini sementara

Mata, Hati, Jiwa

Maafkan aku..Mengganggui..
cuma ku ingin kau tahu
ruangan di hatiku
hanyalah untukmu

hari-hariku, yang berlalu
riang ceria
kernamu..
mana adanya aku..
pasti ada kamu

andainya engkau tahu
perasaan hatiku
pastinya kau kan tersenyum
lewati manis harimu

biarkan dunia tahu
teguh hanya
teguh kerna kamu
kau sentiasa berada
di mataku..hati..dan jiwa..

maafkan aku..mengganggumu
di lewat malam2 mu
ingin ku temanimu
sebelum lenamu.

izinkan aku..dekatimu
inginku tawan cintamu
agar dapatku jadi
dewata hatimu

andainya engkau tahu
perasaan hatiku
pastikan kau kan tersenyum
lewati manis harimu

biarkan dunia tahu
teguh akar cintaku
kerna kamu
kau sentiasa berada
di mataku, hati dan jiwa..

maafkan aku..mengganggumu
di lewat malam2mu
inginku temanimu
sebelum lenamu
izinkan dekatimu
inginku tawan cintamu
agar dapatku jadi
dewata hatimu
andainya engkau tahu
perasaan hatiku
pastinya kau kan tersenyum
lewati manis harimu
biarkan dunia tahu
teguh akar cintaku
kerna kamu
kau segalanya....

andainya engkau tahu
perasaan hatiku
pastikan kau kan tersenyum
lewati manis harimu
biarkan dunia tahu
teguh hanya cintaku
kerna kamu
kau sentiasa berada
di mataku..hati..dan jiwa..
kau sentiasa berada
di mataku..hati..dan jiwa..
Hanya Dia.

Permata Biru

Permata biru usah biarkan dirimu
Disaluti lumpur dan debu kota
Permata biru berhati-hatilah selalu
Usah kau lontarkan dirimu ke lembah hina

Engkau yang dinilaikan setinggi permata
Rela membiarkan dirimu tercela
Dengan jutaan sanjungan yang kau terima
Engkau mudah merasa bangga mengapa

Permata biru usah biarkan dirimu
Disaluti lumpur dan debu kota
Permata biru berhati-hatilah selalu
Usah kau lontarkan dirimu ke lembah hina

Seharusnya kau sedar
Dirimu sungguh berharga
Tiada dapat ditukarkan harta benda
Awasilah selalu segala tingkah dan laku
Demi kebahagian menunggumu

Usah kau terus menghayalkan dirimu
Dengan kata-kata pujian yang palsu
Segalanya akan serta merta pudar
Tiba waktu dan ketika sedarlah

Tak Tercapai Akal Mu

Ku congak apa yang didepan ku
sebelum atur langkah
ku tahu kan ke mana
tak mudah aku kan diperdaya
dengan pujuk dan rayu
hasut ke dunia mu

sesungguhnya ku
lebih dari yang kau tahu
baik buruknya sesuatu
selalunya difikirkan dulu

biar berdentum
langit runtuh dan menghempap diriku
tidak tergadai tata susila ku
yang menggambarkan siapa diri
kubiarlah bergoncang

bumi di telapak kakiku ini
namun takkan ku rubah pendirian
yang membuat aku menjadi aku
mungkin sukar tuk difahami
kerna tak tercapai akal mu

jangan ku kau sasarkan sebagai mangsa
yang kau sangka mudah rebah
santun bukan yang ku lemah
mudahnya rosakkan dari membina
mencemarkan dari memulia
tak menghirau dari mengendah

Pecinta Wanita

Ku temukan dalam pencarian
Cinta sejati untuk hidupku
Kurang lebih yang seperti dia
Ku harap dalam cintaku
Ku tak mau menjanjikannya
Pasti bahagia bila denganku
Biar dia rasakan sendiri
Betapa gilanya cintaku

(Korus)

Aku memang pencinta wanita
Namun ku bukan buaya
Yang setia pada seribu gadis
Ku hanya mencintai dia
Aku memang pencinta wanita
Yang lembut seperti dia
Ini saat ku akhiri semua
Pencarian dalam hidup
Dan cintaku ternyata
Yang ku mau hanyalah dia

Teman Tapi Mesra

Aku punya teman
Teman sepermainan
Ke mana ada dia selalu ada aku
Dia amat manis
Dan juga baik hati
Dia slalu ada waktu
Dntuk membantuku
Namun aku bingung
Ketika dia bilang cinta
Dan dia juga katakan
Tuk ingin jadi kekasihku
Cukuplah saja berteman denganku
Janganlah kau meminta lebih
Ku tak mungkin mencintaimu
Kita berteman saja
Teman tapi mesra
Aku memang suka pada dirimu
Namun aku ada yg punya
Lebih baik kita berteman
Kita berteman saja
Teman tapi mesra

Lelaki Buaya Darat

Lihatlah
Pada diriku
Aku cantik dan menarik
Dan kau mulai dekati aku
Ku beri sgalanya
Cinta harta dan jiwaku
Tapi kau malah menghilang
Bagai hantu tak tau malu
Lelaki buaya darat
Busyet aku tertipu lagi
Mulutnya manis sekali
Tapi hati bagai serigala
Ku tertipu lagi oh
Ku tertipu lagi oh
Ku beri sgalanya
Cinta harta dan jiwaku
Tapi kau malah menghilang
Bagai hantu sakitnya aku
Mungkin aku bodoh
Mungkin aku naif
Atau mungkin memang kamu
Penjahat wanita
Tapi untung nya
Aku masih punya kekasih yang lain
Tapi mengapa aku
Masih saja tertipu olehnya

Sang Pencinta

Menanti satu detik pandangan magis mu
Cukup untuk meredakan rindu duniawi
Segala dugaan dan pesona
Menjadi irama indah
Kesakitan ragaku
Berlalu pergi
Tiada bererti

Pada Mu jua
Tertuju segala jalan
Pada Mu jua
Cinta ku serahkan
Kerna hati seorang pencinta
Pandangannya satu
Matanya hanya melihat Dia
Yang melihatnya
Hanya Dia kekasihnya

Sang Pencinta
Hanya Dia merasa
Semangat sebuah pengorbanan

Sang Pencinta
Hanya Dia mengerti
Persoalan percintaan ini
Cinta ini

Rela menderita
Agar rindu batinnya terubat

Mengenang Dia
Cinta yang dipuja
Mengenang Dia
Cinta yang diredha
Hanya Dia
Mengenang Dia

Juwita Citra Terindah Lyrics

Bagaimanakah aku gambarkan
Rasa yang membakar jiwaku
Tiada kata yang tak di 'share'
Bagai habis bahasa bermutu

Sedang engkau teristimewa buat diriku
Ilham tugu taj mahal didirikan
ooooo.....

Barangkali kita perlu
Melihat di sebalik manteri
Engkau wanita aku lelaki
ayuhlah kita mengikat janji

Kau juwita menolak segala dusta
Citra terindah cerita yang sakti....

Ku serahkan nasibku pada cinta murni
Untuk kau ku rasakan bukti
Patahkan ku hancurkan badanku ini
Kau tetap menjadi....
oooo....
Pujaan........
ooooo.......
Juwita............
Kaulah segala-galanya...............

Sedang Ingin Bercinta

Setiap ada kamu
mengapa jantungku
Berdetak lebih kencang
Seperti genderang mau perang
Setiap ada kamu
mengapa darahku
Mengalir lebih cepat
dari ujung kaki ke hujung kepala
Setiap ada kamu otakku berpikir
Bagaimana caranya
untuk berdua bersama kamu

Aku sedang ingin bercinta
Karena
mungkin ada kamu disini
Aku ingin...

Hari Ini Dan Semalam

Hari ini kau datang riang
Tersenyum buatku senang
Kau hias dirimu
Membuat hati bertambah sayang

Tapi wajahmu semalam muram
Mengapa dewi mengapa
Mungkinkah aku bersalah
Cubalah dewi katakan

( korus )
Jangan dewi jangan begitu
Senyum-senyumlah selalu
Manis riang
Wajah bertambah jelita

( ulang dari mula hingga akhir )

Iris

Kau masih ku cintai ….sungguh
Dari awal dulu hingga hari ini
Aku pasti seyakinya pasti
Kau lah satu untuk ku

Kau masih Dewi hatiku….sungguh
Biar sejuta tahun hilang di hari
Usah gusar
sayang usah ragu
Aku milikmu

Chorus *
Cintaku jika kau tanya pada bintang Gemilauan sinar tak kan hilang
Akan aku sinari duniamu
Moga terpadam sangsi mu
oh….

Cintaku jika kau lihat tingginya awan Tak kan tercakar tinggi cintaku
Hanya hati ku tahu apa mahuku
Kan dunia ku pastinya milikmu
Hingga ke akhir hayatku

Ulang *
Kau masih ku cintai….sungguh
Dari hari pertama kau ku nikahi
Aku pasti seyakinya pasti
Engkau milik ku..

Lipas Kudung

Dalam luka kau masih nak lari
Mana kau nak pergi
Masa mu singkat apa nak buat
Katakan hajat terakhir mu

Kau bawa lender dari buntut mu….
Melukis pedih di lantai retak.

Lipas Kudung
Lipas Kudung

Mana kawan-kawan teman kongsi
Yang bersarang di sini
Tak usah lagi berangkuh diri
Kata terakhri kata ku

Dunia kini telah kau racuni
Kini tempat mu di dalam api

Dalam gelap engkau
Bermaharajalela
Cuba tengok kau kini
Di pentas nyata

SOLO

Lipas Kudung
Lipas Kudung
Lipas Kudung

Mana kawan-kawan teman kongsi
Yang bersarang di sini
Tak usah lagi berangkuh diri
Kata terakhri kata ku

Dunia kini telah kau racuni
Kini tempat mu di dalam api

Dalam gelap engkau
Bermaharajalela
Cuba tengok kau kini
Di pentas nyata
(2X)
Baru Kau Kenal Penangan Ku

Jerangkung Dalam Almari

Ha…ha… ha…

Apa ada dalam kamu
Ada juga di dalam kami
Apa ada dalam kami
Ada juga di dalam kamu

Aku adalah aku… adalah aku

Apa ada dalam kamus
Ada juga di dalam diri
Apa ada dalam diri
Ada juga di dalam kamu

Kami adalah kami…. adalah kami

Maafkanlah kami
Dalam generasi ini
Tak faham … tak kenal
Syair melayu tunjang pujangga melayu

Apa ada dalam kamus
Ada juga di dalam diri
Apa ada dalam diri
Ada juga di dalam kamu

Maafkanlah kami
Dalam generasi kami
Menjerit,….meraung
Keras di jiwa
Pernafasan dari kami

SOLO

Ma….afkanlah kami
Dalam generasi kami
Menjerit,….meraung
Meminta lepaskan
jerangkung dalam almari

Apa ada dalam kamus
Ada juga di dalam diri
Apa ada dalam diri
Ada juga di dalam kamus

Maafkanlah kami
Dalam generasi ini
Menjerit,…meraung
Meminta lepaskan
jerangkung dalam almari


jerangkung dalam almari

Realiti Dan Fantasi

Kita sering dibatasi
Realiti dan fantasi
Saat cinta bersemi
Bersama berilusi

Di situlah kita
Mengenal ertinya budi
Kasih sayang insani
Dan peribadi

Pada detik yang ngeri
Yang tak pernah termimpi
Ku dibaluti sepi
Kenangan membara lagi
Meracuni hati yang keterlanjuran

Baru kini ku akui
Kau masih milik ku lagi
Dan terus bersemadi
Hingga akhir nanti

Aduh Tsumawi

Mana bukti kata sakti
Kau laungkan.. oh ho..
Mana tv realiti impian

Mana kesan cinta agung
Kau talunkan.. oh ho..
Mana dia (Mawi) ingin juga ku bersemalam

Aku damba kehebatan
Biar gagah, biar megah
Biar mayshur Felda kampungku

Mana dendang fantasia
Ku Saliha.. oh ho..
Mana hilang oh ke mana rindu kita

Aku rela menemanmu
Dalam sulit, dalam sepi
Andai engkau setulus mawi

Aku rela mengekormu
Dalam ribut, dalam kabut
Andai engkau tak jadi kalut

Saya Anak Malaysia

( 1 )
1953
Bulan 5 aku dilahirkan
Di sebuah negeri yang diberi nama
NEGERI SEMBILAN

( 2 )
Selepas itu aku dibesarkan
Di NEGERI KELANTAN
Aku belajar di sekolah orang putih
Dekat dengan Pasir Puteh
Saya Anak Malaysia ( 4X )

( 3 )
Lepas sekolah aku merayau
Negeri mat saleh aku merantau
Tempat orang indah sekali
Tapi MALAYSIA dekat di hati
Saya Anak Malaysia ( 4X )

Sampai masa aku pun balik
Tapi makweku nampak pelik
Dia kata nak jadi apa
Aku kata itu Tuhan punya kuasa
Saya Anak Malaysia ( 4X )

( 4 )
Lemah lembut sopan santun
Sudah menjadi darah dagingku
Walaupun aku nampaknya kutu
Aku hormat orang tuaku

Saya Anak Malaysia ( 4X )

(Ulang 2,3 & 4)

Cinta Mu Mekar Di Hati

Kau umpama bunga
yang mekar di hatiku
Ku harap kau mekarlah
selama-lamanya

Kau umpama bintang
menyinari hidupku
Ku harap kau
terus bersinar

Di ketika kau
Perlukan aku
Sentiasa aku
Ada di sisimu
Di ketika
Rindu padamu
Terasa cinta
Semakin dalam

Sayang
Kasihku abadi
Cintamu mekar
Di hati ini

Kau dalam ingatan
Di sepanjang hayatku
Demi teguhnya cinta
Selama-lamanya

Jemu

Jemu masa menyinta
Resah ku meronta
Aku telah sumpah setia
Namun sia

Jemu masa melangkah
Lepas dari dosa
Bangkit aku dari lamunan
Yang engkau kejutkan

Segala pintamu
Cuba ku turutkan
Segala janjiku
Peritku lunaskan
Mudah kau melepaskan

Kau yang menghancurkan
Lerai ikatan
Kau cipta seribu alasan

Yang kudendamkan
Menjadi kemarahan
Kau selindung kesalahanmu
Kau singkap kesalahanku

Sketsa Sebuah Cinta

Oh kekasih hatiku selamanya
Keindahan maya itu milik kita
Terciptalah... sebuah cinta
Jiwa sama bergelora

Kaulah satu dalam hidupku ini
Penawar di kala rindu
Kanku curahkan seluruh cintaku
Padamu... oh... kasihku

Akan kubina istana untuk kita
Dan menikmati gelombang cinta
Di dadaku... dan di dadamu
Degupan seiring irama

Ayuh kupimpinkan tanganmu
Menuju mahligai bahagia
Kitakan bersama
Mengecap nikmat cinta
Hidup bagai di syurga

Aduh Saleha

Mana rayuanku hendak kusampaikan
Rindu berakhir ku pada kasih yang jauh
Jauh bukan jarak dan tempat
Jauh nama dan pangkat

Mana penggantimu hendak ku dakapkan
Dendam asmara ku pada cinta yang dulu
Luruh bukan daun dan hujan
Luruh jiwa dan badan

Bertahun ku sandar percaya
Tak mungkin padam cahaya
Cintamu bagai rembulan
Hilang di pandangan
Kala langit di lindung awan

Aduh mahkota terhempas, barulah kusedar
Yang kusangkakan intan
Oh hanyalah kaca
Sesudah berdarah barulah ku sedar
Jiwaku tercalar
Oh sakitnya bukan kepalang

Kau biarkan aku sendiri
Menderita siksa racun hidupku, Saleha
Kau biarkan aku sendiri
Melewati sepi dalam hidupku, Saleha
Kau biarkan aku sendiri
Meratapi nasib dalam gelita, Saleha

Kasihnya Laila

Seisi alam menagih kasihnya Laila
Di balik selendang sembunyi nurkasihmu

Bagai mimpi..
Kau ku temu..
Gadis yang ku dambakan terserlah ayu
Terbit kasihku namun tertunduk malu
Kerna ku tahu bezanya kau dan aku

Kau menjelma..
Bak cahaya..
Suluh ku yang terabadi dalam dada
Assalamualaikum hulur bersama
Bersama kita mencipta bahagia

Di balik selendang sembunyi nurkasih mu
Tersimpul hatimu hatiku satu
Persis si majnun menagih kasihnya Laila
Terbelah dunia tetap bersama

Di balik selendang sembunyi nurkasihmu
Tersimpul hatimu hatiku satu
Persis si majnun menagih kasihnya Laila
Terbelah dunia tetap bersama

Bawa ku bersama mu gapai sejahtera
Dikenangi kau aku suci
Titisan kasih

Seisi alam pun pastikan merestui
Moga kasih Laila ku kan kekal abadi

Pertama Dan Terakhir

Sinar suria menerangi siang
Sang rambulan menyinari malam
Begitulah yang aku rasakan
Cintaku tak terpendam

Bunga mawar yang aku sayangi
Bila layu kusemat dihati
Tiada lain yang akan kucari
Kau yang pertama dan terakhir

Dalam lagu kucurah perasaan
Setulus hatiku menyampaikan
Kaulah satu yang sangat kuharapkan
Sebagai lambang kesucian

Untuk Mu Sayang

Keindahan pelangi adalah
Keindahan wajahmu sayang
Yang sering bermain di mata
Hatiku ini

Keharuman bunga kasihku
Hanyalah untukmu sayang
Bagaikan pantai dan lautan
Takkan terpisah

Kasih sayangku ini
Hanyalah untukmu
Kutelah berjanji
Kaulah yang satu
Dalam hatiku ini
Untuk selamanya
Oh sayang
Oh.. Oh..
Untukmu sayang

Bukan Ku Tak Sudi

Ku anggapkan semalam
Satu kenangan yang suram
Bila cinta kita
Putus di jalan

Ku harapkan impian
Menjadi kenyataan
Namun aku kecewa

( 1 )
Mudahnya waktu melafazkan janji
Engkau dan aku berdua serupa
Rupanya mentari dalam mainan percintaan

Telahpun ku bentangkan segalanya
Mencari entah dimana silapnya
Jelas asmara kecundang jua

Bukan ku tak sudi kasih
Untuk bersamamu bercinta lagi
Kerna antara kita
Tidak sehaluan lagi

Maafkan diriku sayang
Menolak cintamu untuk kali ini
Walaupun ku tahu
Bersungguh benar rasa hatimu

( ulang dari 1 )

Satelit Puaka

Aaa... aaa... aaa...
Gantung sampai mati
Puaka semalam lu
Itu saja jawapannya
Atau dilontarkan

Mana nak kulontarkan
Puaka durjana ini
Gantungkan di langit pertama
Bagaikan satelit

Satelit puaka
Lu patut diibaratkan
Tergantung di angkasa
Bersaksikan desa

Satelit puaka lu diibaratkan
Lu saksikanlah lu punya dosa
Lu renung ke bumi sedar diri sendiri
Ku taburi pasir batu di rongga
Apakah salah dosa
Adakah terlalu berkuasa
Terlalok lupa
Lu terlupa

Lu taburi janji temberang
Janji hancing dan kotor
Adakah terlalu berkuasa terlalik lupa
Lu terlupa

Sakit Bantal Empuk

Caj caj caj caj caj caj
Suka hati kau tak berbudi kau tak mengerti
Kau tak perduli ku kau anggap kutu kari

Das das das das das das
Hentam saja kau tak berjiwa kau tak merasa kau tak periksa
Siapa yang mengalas kerusimu di bawah
Di bantal empuk mu kau terlupa janji mu

Dam dam dam dam dam dam
Kami jeran kau tak kasihan kau tak sayangkan
Kau tak ringankan kami sekalian yang bergelar sang Marhain
Di rumah tumpangan kau terlupa diri mu siapa

Kau sedarlah
Kalau bukan kami yang tumpang yang bersusah payah
Berkompang hingga menang hingga dijulang...

Blues Ular Sawa

Wajah dan gaya semua buka mata
Tutur bahasa lagaknya orang kaya
Pandangan impian mungkin kau kan tergoda
Pantang disapa kau kan jadi mangsanya
Katanya...

Buta-butakan matamu
Ikut-ikutkan nafsunya
Hanya ada seminit saja katanya
Nanti dulu kakiku ini bahaya
Oh mari mari katanya

Kau bijak pandai semua dah tergadai
Kau punya pandai jangan aku jadi macai
Jangan pandai-pandai nanti kau kena tibai
Ragam orang kita ada saja yang terkena

Ada-adakan cerita
Bikin orang porak peranda
Sana sini musuh sahaja
Dasar tidak berguna... jahanam

Ja... jangan... ja... jangan hampiri mereka
Ja... jangan... ja... jangan memenuhkan dosa
Terpulang dirimu ku menjadi kaku
Cerita dah laku dasar penipu

Pandanglah... ke dalam
Kupaslah... ke diri
Tapi hati busuk sekali
Dan kira...

Beruk dah suka ular sawa dah terkena
Suka sama suka tapi aku tidak rela
Ja... jangan... ja... jangan hampiri mereka
Ja... jangan... ja... jangan memenuhkan dosa

Buta-butakan matamu
Ikut-ikutkan nafsunya
Hanya ada seminit saja katanya
Nanti dulu kakiku ini bahaya
Oh mari mari katanya

Kau bijak pandai semua dah tergadai
Kau punya pandai jangan aku jadi macai
Jangan pandai-pandai nanti kau kena tibai
Ragam orang kita ada saja yang terkena

Ada-adakan cerita
Bikin orang porak peranda
Sana sini musuh sahaja
Dasar tidak berguna... jahanam

Merah

Di mana-mana
Terbayang wajahnya
Mencari-cari
Tapi entah di mana
Aku mengenalimu
Hanya pada nama

Kau cengkam hatiku
Bagai helang di rimba
Mengalir darahku
Darah merah cintamu
Jangan biar hatiku luka
Kau pengubat duka

Namamu merah
Bagai lang merah
Membara kurasa di jiwa

Namamu merah
Bagai lang merah
Manisnya cintamu di kalbu

Oh merah...
Namamu mashyur di ruang angkasa
Hilangkan segala-gala
Kesengsaraan selama ini

Oh merah...
Namamu menerangi ruang angkasa
Hilanglah kegelapan
Hidup kita untuk bersama

Helang melayang-layang
Helang, helang hei...

O-Tak

O-tak mudah diperdayakan
Jangan mudah bagi harapan
O-tak mahu aku ketinggalan

O-tak semestinya aku setuju
Dengan cara pura-puramu
O-tak mungkin aku disalahkan

O-tak bisa ku melupakan
Segala tingkah laku mu
O-tak mungkin aku bersamamu

( 1 )
Ari, ari, ari... o
O-tak mudah berjaya
Ari, ari, ari... o
O-tak mudah berputar

Biar beribu rintangan
Biar berjuta hasutan
Aku kan terus pertahankan semangat ku

O-tak payah berlengah-lengah
Turun saja jangan gelabah
Engkau aku ibarat o-tak berguna

O-tak bisa ku melupakan
Segala tingkah laku mu
O-tak mahu aku bersamamu

( ulang 1 2X )

( 2 )
Serahkan menguasai nalurimu
Nafsu tak dapat dikawal lagi
Kau ibarat ranting yang rapuh
Tunggu gugur

Tak Mengapa

Alangkah sedihnya hati ku
Duka meliputi kalbu ku
Kekasih di hati sudah jemu pada ku
Tapi tetap ku tunggu

Kekasih yang lain di temu
Hati ku berdarah dan pilu
Namun tetap ku merayu pada mu kasih ku
Kembalilah pada ku

( korus )
Duhai kekasih ku rindu pada mu
Jangan kau niaya aku
( Cinta ku kasihanlah)

Tapi tak mengapa ku derita
Nanti tiba masa kan kau rasa
Betapa hebatnya hati luka kecewa
Gagal dalam bercinta

( ulang dari korus )

( Gagal dalam bercinta )

Bangun

Cuba renungkan hari ke hari
Mala petaka di sana sini
Bencana datang dan juga pergi
Tapi pastikan kembali lagi

Kita masih di awang-awangan
Melayang dengan kemewahan
Hasil usaha peninggalan
Mereka yang telah kita lupakan

Entah apa yang akan terjadi
Bila bencana melanda nanti
Tiada siapa yang peduli
Dalam hidup kita hari ini

Jangan nanti di suatu hari
Menyalahkan sesama sendiri
Bila menegah tiada erti
Sesalan tiada berguna lagi

corus
Jangan mudah kau berkata
Dunia hanya sementara
Engkau hulurkan nekad
Buat selama-lamanya

Jangan nanti di suatu hari
Menyesali apa yang terjadi
Kerana engkau masih bermimpi
di siang hari

Bangun… dari tidur
Bangun… orang timur
Bangun… dari tidur
Bangun… orang timur

- SOLO –

Arigato

Arigato
kasih tak tentu..sayonara
selamat segala
kalau sombong
terjunlah ke lombong
takkan cemas
kalau hilang barang emas........

aku kini sangsi
dimanakah bungaku telah bersembunyi
dahulu tiada siapa peduli
kais malam makan malam
kais pagi makan pagi

tidak sama…lurah dan bukit
takkan sama…senang dan terhimpit
rambut sama…warnanya hitam
hati tak sama…lain-lain hentam

aku kini sangsi
dimanakah bungaku telah bersembunyi
dahulu tiada siapa peduli
kais malam makan malam
kais pagi makan pagi

c/o
suasana waktu siang terang kelihatan
di malam hari bulan dipagar bintang-bintang
begitu indah alam maya dipandang
perhiaskanlah dirimu
kau akan ku nanti

Puteri

Harum semerbak kasturi indah mewangi
Cantik rupa parasnya puteri di sinar maya
Cinta bukannya semata yang ku perlu zahirmu
Hey... yeah... yeah...
Puteri... ohh...

Kini kau tiada lagi tinggallah aku sendiri
Rindu di hati ku ini tak dapat aku sembunyi
Entah bila kan kembali
Setelah kau pergi oh...

Puteri... malam ku dingin tiada pujuk rayumu
Kembalilah... ku kehilangan tawa mesramu itu
Ohh puteri... malam ku dingin aku kehilanganmu
Kembalilah... mengertilah oh kekasihku
Ohh... puteri ku

Dengarkanlah rayuan (hati)
Tak sanggup aku kehilanganmu
Di dalam jaga aku keliru
Ohh... mengertilah

Kembalilah
Malam ku dingin tiada pujuk rayumu
Puteriku...
Ku kehilangan tawa mesramu itu
Kembalilah...
Malam ku dingin aku kehilanganmu
Kekasihku... mengertilah oh kekasihku... ohh...

Kekasihku... kembalilah...

Cek Mek Molek

Oh hoooooo hoi
Kalau dah mata bertentang mata
Hati di dalam bagai nak gila
Hey

Pertama kali ku melihat wajah si dia
Pertemuan bermula di taman si kebun bunga
Situlah mulanya
Berjumpa bertentangan mata

Mulai dari itu hatiku tertanya-tanya
Siapakah gerangan si cantik jelita
Kelipan matanya
Hinggakan aku terpesona

Pabila namanya ditanya dia masam
Namun begitu jelingannya aku faham
Senyumlah-senyumlah ah hai cik mek molek – (3 Kali )

Hai puas juga aku bertanyakan namanya
Namun begitu dia tetap endah tak endah
Ku diam
Campur geram
Dia senyum lantas tangan ku dipegang
Senyumlah-senyumlah ah hai cik mek molek – (6 Kali )
Senyumlah-senyumlah
Senyumlah-senyumlah

Melompat Lebih Tinggi

Kita berlari dan teruskan bernyanyi
Kita buka lebar pelukan mentari
Bila ku terjatuh nanti, kau siap mengangkat aku lebih tinggi
Oh..oh..oh

Seperti pedih yang telah kita bagi
Layaknya luka yang telah terobati
Bila kita jatuh nanti... kita siap tuk melompat lebih tinggi
Bersama kita bagai hutan dan hujan
Aku ada karna kau telah tercipta

Reff:
Kupetik bintang, untuk kau simpan
Cahayanya tenang, berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sbagai jawaban
Semua tantangan

Chorus:
Sebelum waktu memisahkan detikku, detikmu
Sebelum dewasa, menua, memisahkan kita,
Degupan jantung kita akan slalu seirama
Bila kau rindu aku

Kupetik bintang, untuk kau simpan
Cahayanya tenang, berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sbagai jawaban
Semua tantangan

Kacap Terlabik

Kucing Siam
Kucing Parsi
Kucing mana-mana pun bulat mata
Nampak ikan
Lupa segala

Kutu buntil
Kutu butik
Kutu mana-mana pun jadi goyah
Nampak gincu
Mula tergoda

Jangan engkau kata
Engkau tak serupa

Amalak kacap terlabik
Kau gempak
Kacap terlabik
Apa kau fikir kau cerdik kau boleh naik
Kacap Terlabik

Suling Timah
Suling Emas
Suling mana-mana pun sama rasa
Tembak Asap
Kapal berlayar






Butang salut
Butang Plastik
Butang mana-man pun sauk saja
Janji lekat
Baju seluar

Jangan engkau kata
Engkau tak bahagia

Amalak
Kacap Terlabik
Kau gempak
Kacap Terlabik
Apa kau fikir kau cerdik kau boleh naik
Kacap Terlabik

Lepas engkau makan
Engkau cungkil gigi
Tengok cermin dan suluh diri.

Cinta Dewa-Dewi

Memang benar cinta memang buta
Banyak gadis cantik sini sana
Macam mana aku boleh suka
Pada si dia dewi jelita

Menyesal aku dulu malas baca
Cakap inggeris engkau penat lidah
Nasib la baik pernah ku hafal lagu nirwana

Ada Modal nak bercerita
Ada benda nak diniaga
Biar akhir dia tersedar
Siapakah aku sebenar

Bagai gagak dengan si merak
Dia sudah tak peduli lagi
Sudah terpatri cinta di hati tersimpul mati

Biar apa…
Orang kata…hanya aku dewa sanubari
Dia tahu….
Mana satu… kaca botol ataupun baiduri
Biar apa…
Orang kata… dia langsung tak ambil peduli
Dia tahu…
Mana satu… yang palsu ataupun yang hakiki.

Nazraku

Di bawah pohon rindu aku duduk mengenangmu
Kala ku dongak ku terpandang cahayamu

Lalu aku berjanji pada diriku sendiri
Apapun terjadi kau akan ku miliki

Kan ku gagah sampai ke pintu langit tujuh
Selagi ku tak kau dampingi kekasih
Hari ini mungkin ku kan tewas dan hampa
Esok lusa siapa tahu

Jangan kau tanyakan apakah alasan rasionalku
Kerana ku sendiri tak tahu
Oh… ku hanyalah menurut perintah jiwa
Kata Nazraku dah benar

Di bawah pohon rindu aku duduk mengenangmu
Kala ku dongak ku terpandang cahayamu

Lalu aku berjanji pada diriku sendiri
Apapun terjadi kau akan ku miliki

Kan ku gagah sampai ke hujung nafas biru
Selagi ku tak kau dampingi kekasih
Hari ini mungkin kau tolak ku ketepi
Esok lusa siapa tahu

Jangan kau tanyakan mengapa ku emosi
Mengapa ke sebegini berani
Kau haruslah menurut perintah jiwa
Kata Nazraku benar sebenarnya

Memang Betul

Entah Mengapa…
Hati bertanya dengan tiba-tiba
Mungkin kerana
Ku lihat si..kap mu jauh berbeza

Apakah terkasar bahasa katakan
agar dapat dikesat jangan
Segala yang tersimpan akan
menjadi dendam

C/O
Usah buat pekasam
Huraikanlah yang terpendam
Bagai ada sesuatu
Yang masih aku tak tahu

Dah memang….betul hidup bercinta
Dah memang betul….kaulah segala

Tapi mengapa bila berjumpa
Muncul pula
rupa yang serupa

Ku sangka panas
Sampai ke petang
Rupa-rupanya
hujan di tengah hari

SOLO
ULANG CORUS

Puting beliung
Turut tumpang sekali

Delaila

Delila aku datang
Pejamkanlah mata
Akan kubawa
Kau pada kejora

Seluas langit raya
Tiada sempadannya
Begitulah cintaku
Pada Delaila

Purnama tak bercahaya
Bila mana mentari tiada
Seribu tafsir bahasa
Tak mungkin tepat menafsir
Cinta kita

Delaila wajah yang pertama kujumpa
Dari mata hatiku yang kau teroka
Dari denyut nadiku yang bergelora

Pelayaranku bersamamu Delaila
Membelah lautan asmara
Memburu mutiara cinta

Pelayaranku bersamamu Delaila
Menyatukan kita semula
Yang telah terpisah lama
Kan kupastikan kau bahagia

Warna Kehidupanku

Merah menyala oh jantungku berdegup pantas keranamu
Haru biru fikiranku bila kau pergi jauh
Kehadiranmu mewarna kehidupanku

Putih sucinya perasaan jiwa untuk dikongsikan
Sejingga api membara...sehangat itulah cinta
Kehadiranmu mewarna kehidupanku

Sesaat berjauhan rasa tidak keruan
Hilang arah gundah...tanpa khabar ku resah
Hitam gelita pandangan...rindu makin dirasakan
Hanya satu ku mahu
Berdamping denganmu disisi selalu

Secerah kilau kuning suria...sinar menyelinap kalbu
Sesegar hijau dedaun...senyummu menawar pilu
Kehadiranmu mewarna kehidupanku

Walau seikhlas lafazku kasih
Luahan hati masih tak setanding bahasa
Demi cinta pastiku sedaya mencurah yang termampu
Tahtamu mampan dijiwaku

Sesaat berjauhan rasa tidak keruan
Hilang arah ku gundah....tanpa khabar ku resah
Hitam gelita pandangan....rindu makin dirasakan
Hanya satu ku mahu
Berdamping denganmu disisi selalu

Sakinah

Asalnya… memang dulu
Aku tak percaya
Sehingga aku jumpa Sakinah
Cinta boleh mencair segala
Biar keras bagai teras buana

Katakan…
Cantik mana aku tak tergo..da
Sehingga aku jumpa Sakinah
Pintu hati yang tertutup terbuka
Datang azam nak mengolah

Rancak dunia…berlagu tipu daya
Mustakim….Semula

Biarlah...
Orang-orang macam aku bahagia
Orang-orang macam aku merdeka
Tutup mata buka mata Sakinah
Dalam lena dalam jaga Sakinah
Bi..la kenal sakinah
Kenal diri siapa sebenar

Cairlah…. Segalanya
Yang tinggal….Hanya be..na…r

Monggol Dah Pulang

Di luar goyang di dalam goncang
Bergema gendang monggol dah pulang
Ke mana hilang perwira kita
penjaga kota
Ke mana hilang panglima kita
pembela bangsa

Di luar goyang di dalam goncang
Belum berperang monggol dah menang
Baghdad yang tercinta bagaikan bunga pudar serinya
Sinar tamadun bagaikan api disiram hujan
Tinggalkan bara menanti percik batu dilaga

Tangan siapa tangan bertuah tangan berjasa
Dalam berjuta
ia berjaya

Hari dah siang
Mentari jelang
Monggol dah pulang – 2 x

Hari dah siang
Mentari jelang
Monggol dah pulang – 2 x

Namun panjiku masih setengah tiang
Namun mimpiku masih terus...terus terhalang
Namun nangisku masih lagi...lagi bergenang
Namun langkahku masih belum...belum terancang
Masih terumbang....

Tinggalkan Satu Peluru

Hidup semalam banyak mengajariku
Ingat-ingat tinggalkan satu peluru
Takut-takut kawan yang berganding bahu
Berkesudahan menjadi seteru

Mana tahu?
Dah jadi hantu

Selagi genting belum datang mengetuk pintu
Siapakah yang kanan
Siapa pula yang kiri
Wayang dulu tak pernah reda
Hitam putih terus bertingkah
Helah menghelah mencuri mimpi

Di mana helang terbang ke situku tuju
Biar pun angin mengganas menusuk tubuh
Di mana, biarpun ke pusar mentari ku pergi
Asalkan ku menang

Begitu juga kata-kata rindu dan cinta
Sehati sejiwa, hidup dan mati bersama
Dusta kini sudah lumrah
Hingga benar sukar diterima
Yang tewas tak pernah di puja

Skinhead Selamanya

Menanti hari keramat
Menentang perintah bangsat
Tiada yang dapat membunuh semangat
Membara dijiwa rakyat
Bangun sekalian umat
Bagai pahlawan melancar jihad
Biar dibasahi darah dan keringat
Yang zalimi pasti dilaknat

Katakan pada hatimu
Kau bebas menentang musuhmu
Di kebebasan yang baru
Kan ku bawamu
Kuatkanlah peganganmu
Kita pastikan bersatu
Dikebebasan yang baru
Kitakan bertemu..!!!!

SKINHEAD…
Sela…manya
SKINHEAD Selamanya

Dan Aku….

Apalah pula dongengnya cerita
Wataknya pula kitalah berdua
Tari dipentas layar tutur kata indah (mesra)

Asyik menag kerna akulah arjuna
Punya sakit tidak terkalah

Nyatanya aku tidak punya apa
Untuk khabarkan kepada dunia
Engkau dan aku pasti bisakan bersama (sama)
Itu pasti atau hanyakan ternanti
Nyatakan sendiri dalam hati

C/o

Toleh belakang depan kanan kiri
Apa ada dihadapanmu
Cinta bukannya untuk sehari
Kajilah ungkapan kata-kata lintas rasa kau
kata cinta
Selami dulu siapa kau dan aku

Mampukah menuju
Hala yang dituju
Ketawa dan tangis
Itu sudah tentu

Ku tak inginkan layu
Berguguran cintaku
Semoga kau dan aku
Dua menjadi satu
Itu yang ku mahu

Biar Betul

Pernah dulu engkau kata aku yang kau cinta
Pernah dulu engkau kata ku penawar duka
Tapi mengapa begini
Tergamak engkau berdusta
Atau mungkin engkau berpura-pura

Mulut manis macam gula hati macam cuka
Tak usah lagi engkau hendak bermuka-muka
Kudah tahu segalanya
Kau buat ku terpedaya
Atau mungkin tidak disengaja

C/o
Dari tenang engkau bikin tegang
Hatiku bergoncang perasaanku goyang
Takut-takut nanti ku terpaut
Ataupun tersangkut
Jangan buat aku serabut

Kurenung wajahmu kudengar suaramu
Anggun pesona
Benar atau palsu aku masih ragu dengan sikapmu

Biar betul biar betul-betul
Nanti tak payah nak diperbetul
Tidak lagi akukan merasa sangsi
Kiraanku memang tepat dan mengena
( Aku sedar sewaktu kau kecewa )

Abang Zaidi

Dulu hingga kini
Ceritanya sama lagi
Tanam tanam padi
Asyik dimakan burung kedidi

Mari mari dengar
Ceritaku kisah Abang Zaidi
Mempunyai seorang adik
Memang cukup lawa cik mek molek
Adiknya itu mataairku
Sorok sorok dariku

Memang aku tak kaya
Dapat beli kapal angkasa
Tapi aku gagah perkasa
Tewaskan musuh selaksa

Akan ku jaga dia
Bagai menjaga diri ini
Untuk masa itu dan ini
Agar 'dak hangus sekuali

Wahai Abang Zaidi
Sampai hati buat ku begini
Ani sudah sudi
Mengapa kau pulak iri hati

Biar ku bahgia
Di samping dia adikmu ini
Bagaimana harus kubuktikan
Tidak kau terus sombong diri
Percayalah kataku ini
Niat aku memang suci

( roll )

Memang aku tak kaya
Dapat beli kapal angkasa
Tapi aku gagah perkasa
Tewaskan musuh selaksa

Tak pernah aku termimpi
Segala kan jadi begini
Aku engkau tolak ke tepi
Tanpa kau merasa simpati

Niat aku memang suci
( Abang Zaidi )
Restukanlah cinta kami
( Abang Zaidi )
Jangan kau pentingkan diri
( Abang Zaidi )
Tak elok buat begini

Kembalilah

Seandainya kau mengerti akan hati ini
Bertapa ia memerlukan dan dahagakan kasih mu

Tapi apa yang dikehendaki
Tidak dapat kau beri
Untuk apa aku menagih
Cinta yang tidak setia

Kembali kembalilah
Usah kau sakiti hati ini
Yang baru mengenal setia
Kasih sayang bercinta

- SOLO -

Tapi apa yang dikehendaki
Tidak dapat kau beri
Untuk apa aku menagih
Cinta yang tidak setia

Sinar

Kiranya ku tahu kau kan muncul semula
Pastiku tak memandang gapai selainnya
Hampir terluka, parah di dalam
Fana tanpa erti

Hingga kusedar, apa di sisi
Pasrah dan belenggu
Pada sinar kupastikan suluhnya
Agar dapatku menentukan
Terang gelap jalanan
Dalam carian ini

Indah bicara menususk tepat didada
Pertama kali bagaikan terasa ada kesangsian
Namunku tabah tulus hayati
Nilainya kiasan
Hinggaku sedar, apa disisi
Pasrah dan belenggu

Ku hamparkan segala di dalam harapan
Agar tiada lagi disisi
Pasrah dan belenggu..oo

Ku laungkan...bagia panah yang sasarnya merata...ooo
Impian...satu damai yang seia sekata..yeah
Walaupun...halangan datang mengoda
Kiranya kutahu kau kan muncul semula
Sinarnya pasti bererti

Berakhirnya Satu Percintaan

Tak perlu kau nyatakan padaku
Curahan isi hati mu itu
Segalanya telah berakhir
Tak mungkin ku menerimamu

Hapuslah kenangan cinta lama
Angkara keterlanjuran cinta
Hentikan senda dan gurauan
Hanya menambahkan penyiksaan

( korus )
Walaupun berat hati ku melepaskan dirimu
Itu sudah suratan takdir
Mungkin tiada kuntuman cinta
Jambangan kasih terkulai akhirnya
Berakhirnya satu percintaan

Bibir Mesra Jiwa Parah

Madahmu indah
Menghurai rindu
Membawa hati
Rasa terharu

Melukis kata
Nada berpadu
Menambat hati
Di dalam kalbu

( korus )
Katamu hanya
Di bibr mesra
Tetapi kini
Jiwaku parah

Kasih di lara
Hati kecewa
Cinta musnah
Ditunda derita

( ulang dari mula)

Tak Nak Jadi Soh Chai

Hey..bingung, memang bingung
Dah hilang akal nak jadi tolol
Yey….Yey,Yey,Yey – 2 X

Hey..bengang, dah lama bengang
Sudah tak boleh nak buat apa
Yey….Yey,Yey,Yey – 2 X
Aku tak nak jadi soh chai eee
Tak nak jadi soh chai eee
Jadi soh chai eee – 3 X

( Korus )
Oo..aku tak faham
Kenapakah itu
Ke mana perginya jantan mu
Oo..masihkah lagi
Kau tak reti-reti mencari
Erti hidup ini

- SOLO -

Hey..bonggol, banyak bonggol
Jangan sondol nanti terseliuh
Yey….Yey,Yey,Yey – 2 X

Hey..bengang, dah lama bengang
Sudah tak boleh nak buat apa
Yey….Yey,Yey,Yey – 2 X
Aku tak nak jadi soh chai eee
Tak nak jadi soh chai eee
Jadi soh chai eee
Jadi soh chai eee
Ja..Ja..Jadi soh chai eee
Jadi soh chai eee

Ulang ( Korus )

La Obe

La Obe
Setulu bule kaperakan
Nengkene bule la nestaper
Setulu male aberi masem
Arapan bule tak tao
Bule tak tao

Arapan-arapan alek
La obe tinaju bule
Atongku… atongku alek
Bule nestaper

Awo kera ka rabanna
Koronaka imbilla
Pasterenak ka robana
Semuo engak ka pandirna
Engak ka pandirna

Arapan-arapan alek
La obe tinaju bule
Atongku… atongku alek
Bule nestaper

Awo kera ka rabanna
Koronaka imbilla
Pasterenak ka robana
Semuo engak ka pandirna
Engak ka pandirna

Apa Nak Di Kata

Satu hari aku berjumpa
Cik mek molek jual bunga
Senyuman manis menarik hati
Gugur bagaikan jantung ini
Siapa hati tak tertawan
Manis umpama bulan

( 1 )
Lain hari aku kembali
Ingin beli bunga lagi
Namun kini hanya yang ada
Tinggal dua nisan saja
Lesu aku menggeletar
Rakus jiwa ku terbenam

( 2 )
Engkaulah emas engkau permata
Aku cuma macam ni saja
Aku mahu bertemankan hidup
Dengan hati ikhlas mulia
Jangan melihatkan gaya
Nanti kita 'kan berdamai

( korus )
Ukuran baju badan sendiri
Kita tepuk dada ini
Jika dah nasib kita jodoh
Gunung tak lari ke mana
Apa nak kisah mahu hidup
Asal hati baik mulia
Kalau dah memang jadi mungkin
Apa lagi nak dikata

Di kata... aaa... aaa...

( ulang 1, 2, korus, korus )

Ranggi Metropolis

Saat ini di mana degupan ah...
Sehari sebulan setahun menunggu
Datang ke kota simpang berjuta
Apa tahu cari jalan pulang

Semakin dekat semakin jauh
Semakin hampir sampai penamat hilang
Kita tahu bukannya ke mari
Kabus asap timbul hilang tak menentu

Lorong-lorong hitam
Gelap berpelita
Mana lorong terang
Belum lagi jumpa

Berapa lama aku mencari
Bulan belum jatuh lagi ke riba
Mana kenal apa itu jemu
Panas api yang mengalir di belakang

Di lorong-lorong gelap
Cukup sekali datang

( 1 )
Luka sendiri membalut hati
Lantas terpatri di belakang mimpi
Terlepas dari cengkaman hari
Hanya debu berterbangan bebas

( 2 )
Lorong-lorong sesak
Kerumun mangsa rosak
Nafas degupan ah...
Tak kontemporari ranggi

( ulang 1 & 2 )

Semakin dekat semakin jauh
Semakin hampir sampai penamat hilang
Kita tahu bukannya ke mari
Kabus asap timbul hilang tak menentu

( 3 )
Di lorong-lorong hitam
Gelap berpelita
Mana lorong terang
Belum lagi jumpa

Di lorong-lorong gelap
Cukup sekali datang
Nafas degupan ahh...
Tak kontemporari ranggi

( ulang 3 )

Kernamu Suhaila

Bagaimana di sini atau di sana
Atau bagaimana lagi
Harus aku membuktikan cintaku setia
Perlukah menambah peraturan yang telah sedia ada

Kita sama-sama menanti menunggu hadir saat itu
Bilakah datangnya pasti ia kan menjelma
Untuk kuhuraikan satu persatu
Kekusutan yang mencengkam kalbu

( 1 )
Kernamu Suhaila
Akan kutunggu sampai bila-bila
Hingga kini aku tetap setia
Walau pun hebat
Dugaan dan juga rintangan melanda

Kernamu Suhaila
Perasaanku resah tiba-tiba
Ayu senyummu terbayang di mata
Bicara aku bukan palsu,
Bukan dusta, bukan pura-pura
Kau memang kurindu

Sakit pinggang aku ( memandu )
Dari Kuala Lumpur hingga ke Johor Baru
Untuk kita bertemu ( bersua )
Sesekali pabila cuti hujung minggu
Tak pernah kujemu

( ulang dari 1 )

Bil talipon aku ( dahulu )
Pernah mencecah hingga RM satu ribu
Oleh keranamu ( Suhaila )
Aku sanggup berkorban apa-apa saja
Asal kau bahagia

Penat tidak terasa
Bekerja dari pagi hingga lewat senja
Oleh keranamu ( Suhaila )
Semakin bersemangat aku untuk berjaya
Di dalam kehidupan

Sejati

Sejati
Itu yang kau ucapkan
Bila janji kugenggam
Bawah pohon kemboja
Yang sekecil kita

Menanti
Di mahligai mainan
Kita bina bersama
Dari dahan yang rapuh

Usia perangkap kita
Remaja kita tinggalkan
Namun aku masih
Menggenggam janji

Tinggal kenangan
Gagal segala impian
Tinggal bertanya
Erti sejati

Kenangan itu
Hanya mainan bagimu
Tinggal bertanya
Erti sejati
Yang telah engkau janjikan dulu

Opera Hidup

Hidup bagaikan pentas opera
Tirai hidup dibuka
Ceritapun bermula...
Oh..Oh..Oh..Oh..

Hidup bagaikan pentas opera
Musik hidup bergema
Asyik insan bermula
Oh..Oh..Oh..Oh..

( 1 ) Chorus
Lakonkan dengan semangat kejujuran
Sinarilah hatimu oh kesucian
Oh..rempuh api kepalsuan
Pastikan keadilan
Pastikan jaya

( 2 ) Chorus
Hidup bagaikan pentas opera
Rentak lakon bermula
Siapakah wiranya
Oh..Oh..Oh..Oh..

Kita kecewa dan menderita
Lumrah alam biasa
Pastikah kau wiranya
Oh..Oh..Oh..Oh..

( 3 ) Chorus
Lakonkan penuh bersemangat wira
Pastikan langkahmu oh keyakinan
Oh..Leburkan ketidak-adilan
Pastikan kedamaian pastikan jaya
(ulang 1, 2, 3 & 3)

Nasib Kita - ft Mael

Datang dan pergi
Segala menanti
Menentukan arah
Meragut kerinduan
Hanyalah satu lagi
Masih bersembunyi
Kenyataan yang tidak dapat dilihat
Ia tidak akan dapat kau lihat

Warnanya serupa
Namun ianya tidak sekata
Sememang banyak bezanya
Itu yang diperlukan
Mengheret ke dasar lautan
Api atau pun syurga

Di kala tidur yang semakin tak lena
Memisahkan semangat kita yang membara
Bermimpikan indah bila di capai ia tiada
Betapalah sukar menentukannya

( korus )
Melihat hitam belum tahu di mana lubuknya
Siang dan malam bezanya
Sekali pandang mana tahu di sana ada bencana
Banyak lagi kisahnya

Melihat hitam belum tahu di mana lubuknya
Siang dan malam bezanya
Sekali pandang mana tahu di sana ada bencana
Banyak lagi kisahnya

Berikan jalan menuju pulau harapan ( 2X )
oh oh oh... oh oh oh...

Misteri Mimpi Syakila

Dimanakah menghilang
Diriku sendiri
Hanyut dalam bayangan
Sebuah misteri

Harum tiada wajah
Mengelilingi aku
Dalam suasana
Yang terharu

Lukisan impianku
Gambaran dimana
Cuaca yang begini
Apakah mahunya

Aku adalah aku
Nyanyi lagu yang rindu
Lemah langkahku mengejarmu

Bila pun engkau menjelma
Disini aku berdiri
Ku menanti
Walau hilang ceritamu
Di hati tetap abadi
Sentuhanmu

Mana Syakilla
Siapa Syakilla
Aku pun tak tahu
Oh Oh..
SYAKILLA...

Lena Diulit Mimpi

Seingat aku
Kita pernah bertemu dulu
Di satu pesta keramaian

Anggun wajah mu
Menjadi perhatian
Dan hatiku juga berkocakan

Bagai lena yang diulit
Mimpi bertemu
Ingin ku jadikan mu penyeri
Warna hidup ini

Oh tiada ter banding indah
Sewaktu bersamamu intan
Hilai tawa terpancarlah
Oh sinaran keinginan

Ingin dikasih
Seperti insan sedang berkasih .. oh

Kau telah isikan
Ruangku yang kekosongan
Jadilah seorang insan
Yang penuh dengan pengertian

Yang amat mengharukan
Kalimahmu luahan dalam
Bukan sekadar puisi ciptaan
tapi tulus ikhlas dan kesungguhan ..oh

Intan Ku Kesepian

Hanya padamu ..Terbuka hatiku
Menanti hadirnya kasihmu sayang
Cinta yang murni sehangat mentari
Membara hanyalah Untukmu

Belum sempat aku memberi padamu
Engkau yang kudamba hilang tiba-tiba
Tiada lagi irama cintamu sayang
Tiada lagi haruman kasihmu intan
Tinggallah aku menyulam cinta yang sirna
Di dalam senyum yang berbayang duka
Ku kesepian

Akan ku tunggu takdir menentukan
Engkau dan aku kan bersua lagi
Memadu cinta selembut bayu senja
Mengukir rindu di daunan hari kasih
Menghilang resah lewat pertemuan kita
Biarpun harus ku telan keperitan

Kerana engkau Intan yang ku sayang
Akan ku terus menunggumu Intan

Inspirasi Syakilla

Mestikah aku kemari menghayati sentosa
Datang bagai ada yang memanggil menunjukkan susulan
Sisa hidup warna yang hilang
Cahaya abadi nan terang
Sesudah aku tahu itulah ini

Lama mana hendak jejaki pencarian yang hilang
Kemuncaknya teramat tinggi cecah menjejak kaki awan
Terbang perhatikan dunia nyata dicipta satu tangan
Rasanya macam pernah kita satukan

- SOLO -

( 1 )
Jauh makinlah dekat
Pusingannya yang belum mahu tamat
Perjalanan detik lalu yang banyak tukar tukar arah
Dekat yang semakin jauh
Destinasi yang tinggal sejengkal
Kenapa berhenti

Mana Syakilla
Siapa Syakilla
Mana aku tahu

( solo )
ULANG ( 1 )

Kenapa berhenti ketika masih ada di laluan ini
Sesat kembara sudah
Segalanya yang kita lalui
Tiada berhenti

Mana Syakilla
Siapa Syakilla
Mana aku tahu

Hukum Karma

Oh... dalam dunia...
Oh... kita raja...
Oh... jangan lupa...
Oh... Jangan gila

Gila darjat
Gila nama
Gila kuasa
Gila Harta
Semua gila

Buat baik berpada-pada
Kata org tua
Buat jahat jangan sekali

Engkau takkan rugi
Mulia dibalas syurga
Dosa 'kan sensgara
Ini hukum karma

Bujang Senang

Ketenangan air halus manja
Tersebut satu kisah puaka
Asal manusia
Menjadi buaya
Beraja di lubuk ngeri

Rangkak tenang mencari mangsanya
Segala berlaku senyap sunyi
Siapa mencabar bersedialah
Akan menjadi mangsanya
Akibat sumpah puaka

Suara ngeri
Datang dari lembah sunyi
Maut menanti
Dari sudut tanpa kesan
Kelaku misteri sukar di cari
Tubuh menyambar timbul tenggelam
Gelar diberi buaya ini
Buaya lagenda
Bujang Senang

Biarkan Berlalu

Bila bersemadi warna cinta
Pudarlah segalanya
Tiada mentari lagi
Yang mengiringi perjalanan

Mestikah bersedih
Pada hakikat
Dikurniakan padamu
Bukankah cita-citamu
Memperjudikan kasih sayang

( korus )
Kita mampu merancang
Hanya Tuhan menetukan
Tak perlu dikisahkan..ooo...(2x)

Janganlah memburu
Angin yang berlalu
Kelak kau terima
Jawapan yang kecundang
Pulang saja di mana
Permulaan langkahmu
Biar saja angin terus berlalu
Oooo...berlalu

Belenggu Irama

Hari-hari bagaikan berlari
Tiada sesaat berhenti
Aku yang masih berdiri
Tiada arah yang pasti

Apakah aku sudah mati
Dalam dunia ini
Biarpun masih berdiri
Tiada siapa peduli

Aku terikat tanpa tali
Aku berdiri tanpa bumi
Aku berkata tanpa suara
Aku menangis tanpa airmata

Apakah aku sudah mati
Dalam dunia ini
Biarpun masih berdiri
Tiada siapa peduli

Perintahmu adalah belenggu
Menggenggamku dengan kuasamu
Membuat aku menjadi layu
Dalam suasana yang masih baru

Bilakah akan berhenti bicara
Untuk melihat apa yang melanda
Angkaramu kepada irama
Yang telah beku
Selama kau berkuasa

Ramalan Ku Benar Belaka

Hingga ke saat ini
Berbagai persoalan
Tak henti melanda
Buntu... ku memikirkannya

Kau memilih diri ku
Di atas dasar apa
Apakah kerna cinta
Atau... pelepas sepi cuma

Seumpama... dedaunan...
Yang telah gugur bertaburan
Membiarkan... ranting dimamah usang

Apakah semua itu
Akan terjadi pada ku
Andainya benar
Maka tepatlah apa yang diramalkan

Waktu bersama mu
Banyak benar kenangan yang kita ciptakan... bersama
Dan satu darinya... engkau bersyahdu
Bahawa aku takkan kehilangan mu
Susah payah kita... semai benih cinta
Merempuh dugaan akhirnya kau tinggalkan
Susah payah kita... semai benih cinta
Merempuh dugaan... akhirnya kau tinggalkan
Sia-sialah ku bina istana cinta
Andai insan lain... dihati mu... bertakhta
Hingga ke saat ini... ku masih terkenangkan
Saat-saat yang indah... nyata kesudahan aku parah

Terharu

Tak kan ku tahan air mataku ini
Yang jatuh menitis berderai di pipi
Tak kan ku simpan dalam hatiku ini
Biarlah itu berlalu pergi

Sejuta warna menghias angkasa
Berseri penuh sungguh ku terharu
Sejuta rasa yang mengiringi
Dan kini menyentak hatiku

Selalu begitu kejamnya dirimu
Bagaikan malam yang sunyi dan sepi
Engkau biarkan diriku ini
Merintih sedih menangis sendiri

Cukup sudah jangan engkau sakiti
Cukup sudah ku merasakannya
Derita yang ku ini rintihkan
Menghancurkan segala harapan

Zakiah

Zakiah, Zakiah,
penari gurun pasir ternama
Zakiah, Zakiah,
terpesona aku melihatnya
Zakiah, Zakiah,
begitu panggilan namanya
Semuanya yang melihat tak akan dapat melupakan

Oh aku terpesona lirikan mata
Goyang pinggul dan senyumanya
sayang, hanya sepintas Zakiah lalu menghilang
Kini hanya tinggal kenangan

Zakiah, Zakiah
pastikah aku berjumpa lagi
Oh Zakiah,
tak sabar rasa hatiku menanti
Zakiah, Zakiah
tak seorang pun dapat mengerti
Bila kukatakan, aku selalu merindukannya

Sejuta Wajah

Dinginnya hari itu
Dalam gerimis suasana
Ketika cahaya malap
Dalam pelukan rindu
Menatap sejuta wajah

Bisik peluk hawa itu
Sedih merayu di hatiku
Ke mana dikau sayang
Lelah terbaring maya
Mencarimu tiada

Keluhan hati ini
Ku takut akan luka lagi
Terbayang sejuta wajah
Mana oh manakah dia
Inginku bersamnya

Indahnya hari ini
Mengejar bayangan wajahmu
Apakah aku lupa
Kamelia telah tiada
Kamelia telah tiada

Penunggu

Telah ku dengar bermacam cerita
Di simpang jalan di hujung desa
Satu peristiwa terjadi dahulu kala
Di pohon beringin kisah bermula

Berwaspadalah
Pabila berseorangan
Berhati-hatilah
Lalui jalan itu

Bila bulan terbit
Di angkasa
Si puaka
Mengilaikan suaranya
Petanda mahukan mangsa
Darah manusia
Jadi tebusannya

Berwaspadalah
Pabila berseorangan
Berhati-hatilah
Lalui jalan itu

Pohon beringin di situ tempatnya
Awasilah pabila sampai ke sana

Rambutnya kusut panjang terhurai
Seragam putih haruman wangi
Bila mengilai menambahkan ngeri
Dengan seketika hilanglah ia

Berwaspadalah
Pabila berseorangan
Berhati-hatilah
Lalui jalan itu

Teratai

Oh teratai bunga indah
Engkaulah pujaan hatiku
Telah lama aku rindukan
Wahai teratai bunga indah

Sungguh cantik paras wajahmu
Sinar matamu bagaikan suria pagi
Setiap insan selalu terpikat
Memandangmu teratai bunga indah

Ku tak menyangka wahai teratai ku sayang
Badai taufan datang menghembus dirimu
Engkaupun terkulai dan merunduklah
Layu tak berseri lagi

Oh tuhan tolong lindungilah dia
Agarku dapat bersamanya lagi
Ku inginkan teratai ku sayang
Berseri seperti semula

Teratai

Oh teratai bunga indah
Engkaulah pujaan hatiku
Telah lama aku rindukan
Wahai teratai bunga indah

Sungguh cantik paras wajahmu
Sinar matamu bagaikan suria pagi
Setiap insan selalu terpikat
Memandangmu teratai bunga indah

Ku tak menyangka wahai teratai ku sayang
Badai taufan datang menghembus dirimu
Engkaupun terkulai dan merunduklah
Layu tak berseri lagi

Oh tuhan tolong lindungilah dia
Agarku dapat bersamanya lagi
Ku inginkan teratai ku sayang
Berseri seperti semula

Raja Kumbang

Hey jangan cuba-cuba
Bermain cinta denganku
Oh aku Raja Kumbang
Itu nama samaranku

Jangan cuba menekan diriku
Untuk kepuasanmu
Hidupku selalu berkelana
Mencari bahagia

Oh hidup bagaikan burung
Tersiksa dalam sangkarnya
Oh lebih baik hidup
Bagaikan kumbang yang merdeka

Cinta bagiku hanyalah
Seperti debu
Pasti hilang bersama angin lalu

Musibah

Aha... aha...
Kisah terjadi mengalami sungguh sedih
Abang beca punya cerita
Menyayat hati
Tentang kisah terjadi kegemparan dunia
Kebakaran dan trajis melanda
Musibah menimpa
Ke atas dunia
Rakyat menjadi sengsara
Terjadinya sangat mengerikan
Musibah-musibah datang menimpa
Keganasan

Apa yang telah melakukan
Korban oh berbilang
Kesal hampa pun mula terjadi
Kerana musibah yang dihadapi
Kutukan tuhan kini terjadi

Takut musibah kembali lagi
Akan mendatang musibah yang terbesar
Wajib percaya harus menantikan
Kalau angin yang lalu tak ingin berkenalan
Yang dulu hanya mainan
Nantikan bersama jangan hampa

Kamelia

Gugusan hari-hari
Indah bersamamu
Kamelia...

Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakmu
Ke sana

Inginku berlari
Mengejar seribu bayangmu
Kamelia...

Tak peduli kan ku terjang
Biar pun harus kutembus
Padang ilalang

1
Tiba-tiba langkahku terhenti
Sejuta wajah telah menahanku
Inginku mati mereka berkata
Tak perlu kau berlalri
Mengejar impian tak pasti
Hari ini juga mimpi
Maka biarkan ia datang
Di hatimu..

( ulang 1 )

Jangan Lama Lama

Apabila engkau berjumpa
Dengan seorang dara
Yang banyak memberi harapan
Dengan sepenuh jiwa
Jangan biarkan ia menunggu
Janganlah sampai ia berlalu

Jangan fikir lama-lama
Nanti lama-lama
Dia diambil orang

Sesal dan kesal engkau nantinya
Bila bungamu dirayu orang
Ke mana engkau akan mencari
Bila sang bunga melangkah pergi

Kerna tunggu lama-lama
Nanti lama-lama
Dia diambil orang

Apabila engkau berjumpa
Dengan seorang dara
Yang terlalu banyak meminta
Tiada menimbang rasa
Jangan dimanja atau dipandang
Walaupun hanya sebelah mata

Jangan tunggu lama-lama
Nanti lama-lama
Dia makin menyiksa

Lauk ku Cukup Masin

Makin lama kukunyah
Makin tawar
Macam manis perasa gula getah
Bunyi tajuk sikitlah punya besar
Isinya kosong bercampur sifar
Dalam diam diam
Senyuman menyulamkan dendam
Nasi yang engkau sajikan
Penuhi tulang ikan

Mana benar baik mana pula tidak
Baik bodoh atau jahat bijak
Sudah pipi kanan kena sepak
Kepala kasi orang pijak

Dalam diam diam
Senyuman menyulamkan dendam
Nasi yang engkau sajikan
Penuhi tulang ikan

Ayatmu ayat sekerat
Ayatmu tak cukup sifat
Ayatmu boleh buat orang sesat

Laukku dah dah cukup masin
Laukku cukup masin
Tak perlu engkau tambah garam

Laukku dah cukup cukup masin
Laukku cukup masin
Tak perlu engkau tambah garam

Ayatmu ayat sekerat
Ayatmu tak cukup sifat
Ayatmu boleh buat orang sesat
( 2X )

Laukku dah dah cukup masin
Laukku cukup masin
Tak perlu engkau tambah garam

Laukku dah cukup cukup masin
Laukku cukup masin
Tak perlu engkau tambah garam
Peluru sesat tak kenal siapa tuannya
Peluru sesatmu

Mungkinkah Terjadi

Seringkali hati bertanya
Tiap saat kita bersama
Sampai bilaku harus memendam rasa

Tak pernah aku merasai
Bibir terkunci
Jiwa bergelora rasa tak percaya
Adakah ku bermimpi
Mimpi di siang hari

( korus )
Dirimu... telah lama ku nantikan
Wajah yang bermain
Di mimpi-mimpiku
Hidupku.. kini bagaikan penjara
Tanpamu di sisi tak bermakna oh..oh..

Mungkinkah akan terjadi
Dirimu aku miliki
Berilah tanda kepastianmu
Namun jika tak tercapai
Harapanku
Selama hayat dirimu tetapku sanjungi

Kasih Latifah

Makin puja, makin cinta menusuk kalbumu
Dalam naik turun nafas menjunjung namamu
Makin asyik, makin jauh dihanyutkan rindu
Tiap saat ketika kudambakan wajahmu

Makin puja, makin cinta menusuk kalbumu
Dalam naik turun nafas menjunjung namamu
Makin asyik, makin jauh dihanyutkan rindu
Tiap saat ketika kudambakan kasihmu

Janganlah kau seksa diriku yang lemah
Sedangkan kau sedar semua ini
Bukanlah satu permintaanku

Makin puja, makin cinta menusuk kalbumu
Dalam naik turun nafas menjunjung namamu
Makin asyik, makin jauh dihanyutkan rindu
Tiap saat ketika kudambakan jiwamu

Janganlah kau seksa lagi
Diriku yang lemah dan hina ini
Sedangkan kau sedar semua ini
Bukanlah pilihanku

Aku sanggup cabar sesiapa saja
Yang sempat memandang cahaya kau itu
Dan tidak tergoda (wajahmu)
Tersungkur jatuh (kasihmu)
Menuntut kasih Latifah (jiwamu)

Makin puja, makin cinta menusuk kalbumu
Dalam naik turun nafas menjunjung namamu
Makin asyik, makin jauh dihanyutkan rindu
Tiap saat ketika kudambakan wajahmu
Tiap saat ketika kudambakan kasihmu
Tiap saat ketika kudambakan jiwamu

Aladin

Mana tahu nasib nak rubah
Tuah badan tak boleh baca
Kau jadi Aladin

Asal miskin hina dan dina
Jadi masyur sekelip mata
Kau jadi Aladin

Runtuh dinding
Antara nyata dan mimpi
Kita selama ini
Tak mustahil menjadi realiti
Zaman macam ini

( Gosok ) jangan tak gosok
( Gosok ) lampu yang satu
( Gosok ) sampai kau nampak wajahmu
( Gosok ) jangan tak gosok
( Gosok ) sampai berkilat
( Gosok ) sampai tertanggal semua karat

Kalau tuah boleh tak mati
Apa benda pun boleh jadi
Kau jadi Aladin

Kalau boleh sampai ke bulan dan angkasa
Apa salah singgah kayangan pintu maya
Dan kau jadi Aladin

( 1 )
Runtuh dinding
Antara nyata dan mimpi
Kita selama ini
Tak mustahil menjadi realiti
Zaman macam ini

( 2 )
( Gosok ) jangan tak gosok
( Gosok ) lampu yang satu
( Gosok ) sampai kau nampak wajahmu
( Gosok ) jangan tak gosok
( Gosok ) sampai berkilat
( Gosok ) sampai tertanggal semua karat

( ulang 2 ) ( ulang 1 & 2 ) ( ulang 2 3X )

Kembali Terjalin

Seperti mimpi perkenalan itu cuma seketika
Namun didalam hati dirimu ku terkenang jua
Engkaulah permata didalam genggaman tidak kusedari
Kaca yang bersadur keemasan terus kucari

Tertutup pintu hati, minda tak berfungsi diketika itu
Tak tahu menilai mana yang tulin mana yang palsu
Diakhir-akhir ini ketika aku dalam kesepian
Terasa kejahilan itu bagiku satu kerugian

Andainya disitu ada ruang
Bolehkah kiranya kumenumpang
Andai ada sisa kemaafan
Maafkan diri ini yang dulu melukakan

Berilah aku kesempatan
Kubuktikan erti keikhlasan
Andainya terpaksa aku rela
Menepis ego aku untuk kita (demi suatu masa)

Kupohon darimu ketulusan hati
Menjalin kembali perhubungan suci

Inai Di Jari

Inai disapu dijari tandanya mesra
Memberitahu hai dikau sudah dipunya
Merah bercahaya bibirnya penuh bermakna
Di jari manisnya tersarung cincin permata

( korus )
Alangkah indah temasya di malam itu
Dua insan karam di lautan madu
Menanam dendam berahi satu persatu
Berkucup angan di bibir merayu-rayu

Apa kiranya semua dendamnya itu
Dalam gembira hai penuh duka sengsara
Seorang insan turut memendam rasa
Patah hatinya terkeorban dalam bercinta

( ulang korus )
Andainya itu sayang berupa erti
Setahun janji ditempah hilang sehari
Membuat aku sedar diri sendiri
Inai merah mu tanda sudah bersuami

Selamat Tinggal Pujaan

Selamat tinggal pujaan
Selamat kau berbahagia
Hidup di samping si dia
Kasih baru yang kau puja

Kini tibalah masanya
Ku tetap bermohon diri
Agar kau tak bercuriga
Pada ku kau lupa saja

( korus )
Tak guna bersedih
Tak guna kau kenang lagi
Biar ku bersendiri
Membawa perasaan hati

Selamat tinggal puspita
Selamat kau selamanya
Hanya satu yang ku pinta
Senyuman manis yang mesra

( ulang korus hingga akhir )

Joget Toleh Menoleh

Apa termenung di atas tangga
Banyakkah masaalah
Buangkan runsing kepala pening
Hindarilah rasa boring

Hai anak dara engkau mengapa
Duduk seorang saja
Apakah dikau dah putus cinta
Dengan anak teruna

Jangan menyesal atau mengeluh
Sampai berpeluh-peluh
Bukannya dia seorang saja
Abang kan ganti tempatnya

Toleh kanan toleh kiri
Toleh depan tapi bukan belakang
Pukul lima jemput dia
Alih alih mak bapaknya yang ada

Menyampah rasa meluat pun ada
Semua serba tak kena
Niat yang baik tujuan ikhlas
Dia pula rasa rimas

Berkata salah tak kata pun salah
Buat aku menyampah
Ditegur nanti kata busy body
Baik aku cabut lari

Ini cerita bukan aku saja
Kome juga kan rasa
Bukan menyindir atau mengata
Ini cerita saja

Yang Sedang-sedang Saja

Dia tidak cantik mak
Dia tidak jelek mak
Yang sedang sedang saja
Yang penting dia setia

Aku suka dia mak
Aku sayang dia mak
Kasih dan rinduku ini
Tentunya untuk si dia

Sedalam-dalamnya lautan india
Lebih dalam lagi cintaku padanya
Sesuci dan sebeningnya embun pagi
Begitulah cintaku pada dirinya

Dia nombor satu pilihanku
Dia nombor satu idamanku
Gadis sepertinya yang ku mahu
Yang sedang sedang saja
Yang sedang sedang saja

Pasti

Dari bicara dari suara
Aku tidak dapat aku mengenal dirinya
Dari naluri dari keharuman
Aku pasti dialah kekasih yang ku tunggu
Wajah penuh crita
Beraur asmara
Pasti dia rasa selagi
Kerna aku tahu sekuat mana harum mu

Engkau yang kenal
Aku mengenal
Sejati dalam erti cinta sebenar

Bicaralah sayang …bersuara sayang
Pasti saja aku akan terus ku… mendengar

( 1 )
Wajah penuh crita
Berbaur asmara
Pasti dia rasa selagi
Kerna aku tahu sekuat mana harum mu

( 2 )
Kaulah mentari..aku rembulan
Sedang dalam dalam percintaan
Senyum mu itu adalah rindu
Rinduku ini adalah milik mu

- SOLO -

ULANG ( 1 )
&
ULANG ( 2 ) – 2 kali

Pelesit Kota

Debu-debu melayang
Keras menyambar malam
Di tengah-tengah kota
Di bawah cakrawala

Berterbangan pelesit kota
Berterbangan unggas gila

Ketika bulan gersang
Bumi bergelontangan
Mencabar kehidupan
Tabiat jadi gila

Terkumpullah segalanya
Menjadikan pelesit kota

Bersembunyi di mana
Mungkin di celah-celah
Dedaunan dan debunga
Atau berada di saku manusia

Pawana

Bermula sebuah cerita
Di zaman dulu kala
Mudahnya sederhana kehidupan
Mereka riang sentiasa dan gembira
Tanpa duka
Waktu berpesta pawana pun melanda

Meresap fikiran dan jiwa
Berubahlah semua
Jadi sombong serta alpa
Semua inginkan kuasa
Rebut dengan sengketa
Yang lemah jadi hamba

Berpecah antara mereka
Musnah di hembus pawana
Begitulah kisah hidup
Dari zaman ke zaman
Pawana menghembus akan hati insan

Cinta musnah dihembus pawana
Keinginan menghancur manusia

Nombor

Dalam kehidupan kita ini
Kita semua diberi nombor
Surat beranak
Kad pengenalan
Passpot dan visa
Semua ada nombor

Bangun pagi
Lihat nombor dulu
Jangan sampai
Lewat ke pejabat
Makan ikut masa
Masa ikut nombor
Belanja itu wang
Orang ikut nombor
Oh... oh... oh... oh...

Ada orang suka
Main nombor
Ada pula takut
Pada nombor
Ada yang besar
Ada yang kecil
Janganlah sampai
Kau gila nombor
Oh... oh... oh... oh...

Mentari Merah Di Ufuk Timur

Ada yang tertinggal
Setelah terbenam Mentari
Ada yang tertinggal
Setelah kering air di kali

Alam telah menyakinkan
Kau mesti pergi
Kau mesti
Alam telah menyakinkan
Kau mesti kembali
Bagai yang telah dijanjikan Illahi
Ada yang tertinggal
Setelah musnah semua mimpi

Kekal selamanya
Cintaku dengan cahaya mu
Kekal selamanya
Tetap dalam ingatanku

Lemas dalam rindu
Tenggelam dalam tangisan
Engkau telah pergi
Tapi masih ada...
Yang kau tinggalkan dalam kalbuku

Yang… tinggal...( 4x... 6x... )
Aku..wooohh..

Langit Dan Bumi

Ku dongak ke langit
Aku tunduk ke bumi
Di hadapan bersatu
Di hujung sana nampak
Mesra manja bak sehati sejiwa

Tapi sebenarnya jauh
Beribu batu tak pernah bertemu

Seperti cinta kita
Hanya indah di mata
Hakikatnya berbeza
Hati kita kini
Bagai langit dan bumi

Kejora

Sinaran matamu bak kejora
Di tengah malam
Menyuluh kedamaian hati
Halusnya lengang sehalus
Sutra cinta

Melembutkan setiap kata
Harum kasturi harum rambutmu
Ingin ku belai
Bertambah harum kita
Indah keperibadianmu
Indah bicara
Menyegarkan semangat daku
Bila kau berada di sampingku
Semuanya menjadi keindahan hidupku

Jiwa Jika Luka

Pertemuan
Yang pertama
Melahirkan
Sebuah cinta
Sumpah setia
Sekian lama
Tak ku sangka kau berubah

Jiwa luka – 3 X
Musnahlah segala
Istana impian

- SOLO -

Mengapakah kisah cinta
Sering saja berakhir gundah
Ku tak tahu apa yang berlaku
Mungkin dikau jemu padaku

Jiwa luka – 3 X
Musnahlah segala
Istana impian

Balada Pemuzik Jalanan

Jeritan akordian tua
Merayap di udara
Meniti di hati manusia
Yang berjalan di kaki lima

Berkaca mata hitam
Berdendang lagu ehsan
Dari kalbu sang insan
Si pemuzik jalanan
Dengan seribu impian
Berpandukan naluri
Setajam mentari

Walau dunia gelap gelita
Namun terang cahaya hatinya

Yale Yale

Alangkah cantiknya pemandangan
Berupa warna serta keindahan
Dan juga menawan
Hingga membangkitkan
Kisah-kisah perasaan
Kisah-kisah perasaan

( 1 )
Ya Ya Yale Yale Yale Yale
Yale Yale Yale Yale Yale
Hati senang tiada terkira
Bagaikan kumbang mendapat madu

( 2 )
Alangkah cantiknya pemandangan
Beranika warna menarik hati
Dan keindahannya hingga menimbulkan
Angan-angan berahi
Angan-angan berahi

ULANG (1)

---SOLO---

Kau Dipaksa Aku Terpaksa

Hati siapakah mampu menahan rasa terkilan
Setelah percintaan dihujani halangan
Sia-sialah aku berkorban selama ini
Andai dirimu tak mampu aku miliki

Pernah jua ku terluka dihiris belati tajam
Walaupun rasa pedih masih mampu ku menahan
Tapi kini aku luka erti luka perasaan
Walaupun tak berdarah bisa buat aku gundah

Kutahu cintamu amat kuat untuk diri ini
Namun tak memberi erti
Jurang pemisah di antara kita
Makin hampir ketara

( 1 )
Hina sangatkah aku pada pandangan keluargamu
Hingga sewenang tohmahan dilemparkan
Engkau hanya bisu melihat aku
Yang bermatian seorang menepis hinaan

Oh kasih andai ini kesudahan
Ikhtiarku tiada lagi
Walau kita saling sayang
Terpaksa kuundur diri
Agar tiada pihak terluka kerna kita

( ulang dari 1 )

Kau dipaksa lupakan aku
Dengan rela kau menurut
Ku terpaksa lepaskan mu
Walau sayangku bertaut

Tiada Lagi Aku

Kita bersama menempuh semua
Dugaan melanda tidak kupinta
Pahit dan manis duka menghiris
Kita mengharungi dengan berani

Gurau dan sendapun turut mengisi
Ruang dan ketika di masa sepi
Kepercayaan dan keikhlasan
Makin menguatkan persahabatan

Entah mengapa engkau
Cepat benar berubah
Kerana kejayaan
Kau merasa megah

Jangan engkau mudah terlupa
Setiap benda yang ada
Takkan kekal selama-lamanya
Diriku akhirnya kau singkir jua

Oh... biarku pergi membawa sekeping hati
Tidak sanggup lagi aku menyaksi
Wajah yang pernah menyakitkan hati

Hulla hup

Bila mama pakai celana, papa garu kepala
Bila mama menari cha cha, papa julingkan mata
Bila mama hulla hup, Bisul papa meletup
Bila mama pakai yankie, Papa masam sakit gigi

( 1 )
La..la..la..la..hulla hup
Hulla hup…hulla hup
Hullalala…hulla hup
Hulla hup…hulla hup
Hulla la la la…lahup lahup

- SOLO -

(Korus)
Ulang ( 1 )

Bila papa sedang menyanyi
Mama menari rock n’ roll
Papa pakai minyak wangi
Mama mandi air sabun

Papa pakai baju ketat
Mama mula pakai barut
Papa potong celana singkat
Mama potong rambut kontot

Ulang ( 1 )
- SOLO -
(Ulang korus sampai habis)

Engkau Laksana Bulan

Engkau laksana bulan
Tinggi di atas kayangan
Hatiku dah kau tawan
Hidupku tak keruan

O..o..o O..o..
Kau tinggalkan diriku

Oh! Tuhanku
Mengapakah
Kau bezakan hidupku
Oh! Tuhanku
Mengapakah
Manusia begitu

Mengapa ku di siksa
Mengapa kita bersua
Berjumpa dan bercinta
Tetapi menderita

O..o..o O..o..
Kau tinggalkan diriku
(Kau cabutlah nyawaku)

Oh! Tuhanku
Mengapakah
Jadi miskin hidupku
Oh! Tuhanku
Mengapakah
Sangat buruk nasibku

Mengapa ku di siksa
Mengapa kita bersua
Berjumpa dan bercinta
Tetapi menderita

Joget Pahang

Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang

Dari Melaka
Ke negeri Pahang
Singgah di Johor beli berangan
Kami ucapkan selamat datang
Apa yang kurang dicaci jangan

Melenggang hai melenggang
Dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang

Pukullah gendang
Hai kulit kerbau
Dalam majlis tari menari
Sayalah ini daganglah merantau
Mengharap belas orang di sini

Melenggang hai melenggang
Dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang

Negeri Pahang aman sentosa
Kaya dengan tumbuh-tumbuhan
Niat di hati bang hoi nak buat jasa
Mudah-mudahan Tuhan kabulkan...

Melenggang hai melenggang
Dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun saying

Madu Tiga

Senangnya dalam hati
Kalau beristeri dua
Terasa dunia ini
Ana yang punya

Kepada isteri tua
Ana sayang padanya
Kepada isteri muda
I say i love you

( korus )
Isteri tua merajuk
Balik kerumah isteri muda
Kalau dua-dua merajuk
Ana kahwin tiga

Mesti pandai pembohong
Mesti pandai temberang
Tetapi jangan sampai
Hai pecah tembelang

( ulang dari korus )

Bunyi Gitar

Oh bunyi gitar
Irama twist
Tidak sabar si gadis manis
Dengar lagu rancak gembira
Hatinya rindu tergoda
Ingin dapat teman
Menari suka ria

Sungguh merdu lagu ini
Siapa mahu boleh menari
Pilih satu teman sendiri
Ataukah si hitam manis
Kalau sudi mari, kita menari twist

( 1 )
Oh gitar berbunyi
Menawan hati sedang berahi
Oh rancaknya irama
Dapat mikat sukma
Gadis dan teruna
Mari cari teman gembira

Gitar solo dan melodi
Ikut tempo kalau menari
Sila adik, sila cik abang
Marilah kita berdendang
Irama gembira
Hati jadi riang

( ulang dari 1 )

Gadis Melayu

Siapa bilang gadis melayu tak menawan
Tak menarik hati, tiada memikat
Kalaulah memang tak mungkin aku tertarik
Kalaulah sungguh tak mungkin aku kan jatuh

Aduhai... lemah lembut gayanya
Serta manis senyumnya
Hitam pekat rambutnya
Ayuh ambil si dia

Di antara gadis gadis seluruh dunia
Tiada yang sehalus mulus oh setulus dia
Di antara gadis gadis seluruh dunia
Tiada yang sehalus mulus oh setulus dia
Budi bahasanya, pandangan matanya
Sentuhan jiwanya membuatku terlena

Keindahan Pantai

Hey!
Hey!
Wo Hop! Wo hop!
Wo Hop! Wo hop!

Mari kawan-kawanku semuanya ke pantai
Untuk menghiburkan hati yang sedang duka lara
Di pantai yang menarik dari pandangan mata
Menjadi tumpuan muda-mudi di senjahari
Oh hari...

( 1 )
Unggas berterbangan di sekeliling pantai
Bertambah menarik dari pandangan mata
Bayu yang berhembus menyegarkan di jiwa
Membuatkan hati duka menjadi riang
Zai zai zai zai – 4 X

Oleh itu janganlah selalu kau bersedih
Hiburkanlah hatimu di masa kau di sana
Nikmatlah keindahan yang dijadikan Tuhan
Agar hidupmu sentiasa gembira dan ketawa
Ketawa...

( ulang 1 )( 2X )

Wo Hop! Wo hop! – 4 X

Suzana

Suzana ( Suzana ) gadis pujaan ku
Suzana ( Suzana ) gadis idaman ku
Suzana ( Suzana ) engkau pilihan ku
Ku merana jikalau tak bertemu

( korus 1 )
Oh Suzana mengapa
Wajah mu muram saja
Tiada seindah bulan
Tinggi di awan

Oh Suzana mengapa
Wajah mu muram saja
Tiada seindah bulan
Tinggi di awan

Suzana ( Suzana ) marilah sayang adik
Suzana ( Suzana ) marilah sayang kasih
Suzana ( Suzana ) harapan ku hampa
Ku derita jikalau tak bersua

( korus 2 )
Gembiralah Suzana
Bila kita bersua
Lupakanlah derita
Oh Suzana

Gembiralah Suzana
Bila kita bersua
Lupakanlah derita
Oh Suzana

Suzana ( Suzana ) senyumlah sayang adik
Suzana ( Suzana ) dengarlah sayang kasih
Suzana ( Suzana ) janganlah kau bimbang
Cinta kita tak mungkin kan terhalang
Oh Suzana ( Oh Suzana ) – 5x

Takdir Dan Waktu

Tidak kutahu mengapakah
Sepinya melanda hatiku
Dan bukannya kemahuanku
Datangnya sendiri

Tidak kutahu mengapakah
Pilunya dipinggir hatiku
Dan kucuba untuk mengusir
Tapi tak berdaya

Lalu terbuka gerbang hatiku
Menyambut rindu datang bertemu
Aku gelisah

Kini rinduku menjemput cinta
Yang ditakdirkan denganmu sayang
Bukan pintaku atau mahumu
Semuanya suratanNya

Tapi mengapakah kau sekadar waktu
Cinta yang datang cepat berlalu
Pergimu sayang bersama cinta
Tercalar pedih di dalam dada
Aku tersiksa

Aku terdiam kaku menahan
Bisanya menikam kalbuku
Separuh nyawa ku pandang wajah
Di depan kaca

Tutup kembali gerbang hatiku
Tidak bermaya langkah kakiku Di saat ini

Tidak kusangka jadi begini
Terpisah jua kita akhirnya
Aku sendiri tidak mengerti
Sungguh pilu di hatiku

Untuk melepaskanmu demi kerana
Ku masih sayang, sayang padamu
Terbangkit resah di dalam kalbu
Terhimpun rindu (sayang)
(Luka cintaku)

Bayangan Gurauan

Tak pernah ku alami
Tak mungkin ku hindari
Di himpit perasaan
Bayangan gurauan

Di dalam jaga ku tercari-cari
Di dalam tidur termimpi-mimpi
Siapakah gadis misteri
Melambai dan terus menyepi

Jangan biarkan ku ternanti-nanti
Usah benarkan masa berlalu pergi
Cintamu oh! gadis misteri
Adakah kekal dan abadi

( 1 )
Andai di berikan emas permata
Ku pilih senyumanmu
Andai kupunyai mahligai indah
Ku hadiahkan untukmu

Dalam berjuta bintang berkelipan
Kau bagaikan kejora
Antara ribuan mata menikam
Takkan kubiarkan kau tenggelam

Di dalam jaga ku tercari-cari
Di dalam tidur termimpi-mimpi
Siapakah gadis misteri
Adakah dapat ku kenali
(Belum puas ku temui)

( ulang 1 )

Mentera Semerah Padi

Hei! kersani mengalir lah dikau
Menjadi raksa
Mengisi belikat punggungku
Agar aku bisa berdiri
Tegap dan segak
Bagaikan laksmana Melayu

Hei! sepuluh helai daun sirih
Ku gentas bersama
Bunga cengkih jadilah dikau
Darah merah pekat
Mengisi uratku
Agar bisa aku berlangkah
Gagah dan tampan
Bagaikan sijantan yang berkokok

Di mana bumi ku pijak
Di situ langit ku junjung
Alang-alang menyeluk pekasam
Biar sampai ke pangkal lengan

Aku seru mentera pusakaku
Mentera semerah padi

Keroncong Untuk Ana 1

Benarkah tiada bagiku
Ruang di hatimu untukku bertapak
Walaupun sejengkal jari
Agar dapat ku berdiri
Di ambang pintumu

1
Kemana
Hilangnya keroncong
Oh! cinta yang kita
Nyanyikan bersama

Ataupun
Aku yang bersalah
Hanya menepuk tangan
Sebelah saja

Ana.. Ana..
Ana.. Ana..

( ulang dari 1 )

Tiada ku sangka akhirnya
Kau tutup semua
Pintu cinta untukku
Hinggaku
Termanggu tiada
Arah nak ku tuju
Membawa hatiku

Hati Emas

Berjalan di tanah gersang
Mentari mencekam dada
Debu-debu di jalanan
Menjadi teman setia

Tiada lain tujuanku
Hati emas yang ku cari
Kisahnya di hujung dunia
Mengapa tak ku temui

Oh! terdengar suara halus
Bagai dengar dan menghilang
Katanya pulanglah oh! anakku
Ia tiada di sini

Kembara
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Di masa kini adakah kau peduli

Mungkinkah dikau miliki
Hati emas murni suci
Inginku menjadi sahabatmu
Hingga akhir hayat nanti

Kembara
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Mungkin selamanya takkan aku temui

Pelayaran

Berilah peluang kepada diriku
Meneruskan pelayaran ini
Dan mencari secebis erti
Untuk aku berdiri

Usahlah kau menghalang diriku
Untuk mengejar cita ini
Agar ku capai kejayaan
Dalam hidup

Ku hanya memberi satu kesenian
Untuk dinikmati bersama
Akan ku hulur dengan caraku
Yang ikhlas ini

Aku juga insan seperti mu
Perlu melengkapkan diri
Melalui lorong hidupku
Akan ku teruskan
Pelayaran ini
Sehingga hujungnya

Bengang

Pintu sepiku yang bertahun terkunci
Telah aku bukakan perlahan-lahan
Kerana ku khuatir, bisikan yang berbalah
Denganku seharian, akan meneggelamkan
Keakuan... aaa... aaa

( 1 )
Andai terjadi mana lagi tempatku
Nak aku pahutkan mimpi sediakala
Menunaikan janjiku, pada diri sendiri
Untuk ku memiliki
Cinta dulu asalnya, aku yang punya

( korus )
Mana datang cahaya
Bukanlah tajuk cerita
Siapa pun kau ku sudi terima
Biarpun dosa semalam
Sebesar gunung menembus awan
Yang penting hatiku dapat kau tawan

( ulang 1 & korus )

( ulang korus )
Yang penting hatiku dapat kau tawan

Dara Pujaan

Duhai dara kau manis jelita
Senyum mu indah berseri-seri
Hati ku selalu menjadi tergoda
Memandang kau tiap hari

Engkaulah yang ku puja-puja
Gadis impian di waktu malam
Aku duduk termenung kesepian
Terkenang dara pujaan

( korus )
Tidak kau kasihan
Ku menanti kepadamu selalu
Biar ku rasa bosan
Hati ku tetap pada mu

Beginilah hidup dalam dunia
Selalu sama saling bercinta
Marilah dinda pujaan kesuma
Mengikat janji asmara

( ulang dari korus )

Debunga Wangi

Sepi yang mencengkam saban waktu
Membawa aku ke lembah berduri
Yang aku sendiri tidak pasti
Apakah aku dapat mengharungi

Siapakah kan datang
Menyudikan dirinya
Menghulur tangan
Membawa ku naik
Ke daratan yang penuh
Debunga wangi

Ku cari ku mencari
Pada daratan yang penuh
Debunga wangi

Ku Di Halaman Rindu

Di tengah kepekatan malam
Berdiri aku di halaman rindu
Dihembus kenangan lalu
Menjelmalah seraut wajah
Sekuntum bunga yang pernah ku puja
Tapi layu akhirnya

Ingin ku tembus tembok silam
Dan membaiki kesilapan kita
Yang tiada kita rasa
Dahulu maaf tak bererti
Darah muda menguasai diri
Begitu mudah membenci

Ku di halaman rindu
Hanya berteman
Bunga yang layu
Ku di halaman rindu
Tiada harum
Tiada madu
Oh kesalku membeku di kalbu ( 2X )

Oh kasihku hanyalah untukmu
Oh sayangku penawar rinduku

Kenangan Bersama Mu

Kasihku... usah dikau pergi
Kau tinggalkan diriku sendiri
Ke mana harusku cari ganti
Senyuman yang semanismu

Kini kau tiada lagi di sisiku
Ku kehilangan tempat bermanja
Kau pergi tanpa kerelaanku
Hatiku luka, hampa dan kecewa

Hanya kenangan terukir di dada
Bersemadi dalam sanubariku
Jiwa membara memendam rasa
Tersemai seribu pengertian hidupku

Ku Kehilangan Cinta Tiga Dimensi

Biar dari sudut
Manapun kau lihat diri ini
Walaupun dari atas sekali
Semua adalah sama

Biarpun cantik mengalah bidadari
Namun hatiku tidak mungkin
Kau dapat menguasai

Tiada cinta tiga dimensi
Sesama kita lagi
Engkau hanyalah gurisan hati
Dilukis di atas bumi

Terpadam sudah pandangan yang indah
Yang engkau gambarkan
Di suatu ketika dahulu

Apa yang tinggal
Kini hanyalah satu dimensi
Apa yang tinggal kini hanyalah
Yang sulit dan sepi

Tiada Lagi Kidungmu

Air mata yang berderai
Siapa yang menghapuskan
Hati kering dan gersang
Siapa yang meneduhkan

Sedangkan kau yang ku sayang
Telah pergi dari ku
Dengan cinta dan harapan hidupku
Oh sayang

Tiada lagi ku dengar kidungmu
Tiada lagi derai tawamu
Hanya kesepian yang kian
Mencengkam jiwaku

Malam malam dingin membeku
Hari hari kian kelabu
Dalam doa kudus ku sebut nama mu
Cintaku... Oh sayang
Damailah kau di sana
Di sisi Tuhan yang Esa

Seruan

Gigil menggigil aku
Ku dengar suara kebesaran
Terbangun dari tidurku
Suara azan berkumandang

Terketar ketika itu
Manakah arah tujuan
Berlinang air mataku
Menitis ke bumi penyesalan

Garis panduan tiada ku hindari
Ajal sentiasa tanpa kusedari

Baru kumengerti erti kehidupan
Mengenal diri dalam kehidupan
Tiadalah aku

Bawalah aku hampir kepada kepadamu
Jalan sebenar mengikut arahmu
Ya Tuhanku

Ayah Ku Kahwin Lagi

Ayahku kahwin lagi
Dengan sidara jelita
Riang rasa hatinya
Mendapat isteri yang muda

Tapi ku sedih sekali
Kenang ibu yang ku kasihi
Tempat ibu sukar diganti
Tapi ayah kahwin lagi

( korus )
Kini ku membawa diri
Tempat bermanja jauh sekali
Ibu sudah dahulu pergi
Tapi ayah kahwin lagi
Ayah kahwin lagi

Pendapat muda remaja
Ayah pinangkan sidia
Anak ayah tak terjaga
Rumahtangga porak peranda

( ulang korus )
Ayah kahwin lagi
Ayah kahwin lagi
Ayah kahwin lagi...

Resam Pak Belalang

Budak-budak bermain kuda
Kuda kayu kuda beroda
Kau pun sibuk nak mencuba
Patah riuk dibuatnya

Budak-budak bermain galah
Galah panjang kejar-mengejar
Kau pun sibuk nak merasa
Habis semuanya kau langgar

Orang muda mengorat
Mengorat si anak dara
Tapi kau yang mabuk cendawan
Mabuk cendawan

Orang tua bersembang
Kau pun sibuk menumpang
Tapi critera kau menyimpang

Pak Belalang
Nujum terjun kebetulan mengena
Baik kau jaga-jaga

Pak Belalang
Kalau jawapan kau tembak tak kena
Habislah kau kepala
Oh kepala

Seragam Hitam

Ku suka kau suka… Nak tunggu apa
Kepala dah layan… Mata dah kenan
Masam manis pedas sesedap rasa
Tinggal kau nak kunyah

Ku cinta kau cinta…Nak tunggu apa
Apa nak jadi, jadi… Live and let it be
Ku suka pakaian seragam hitam
Kau pun suka busana yang
Serba hitam

( korus 1 )
Itulah satu petanda
Jiwa kita sama dan serupa
Nak tanya siapa lagi
Kalau bukan hati mu sendiri
Zaman kini serba pantas
Lambat sikit kita 'kan dipintas
Takkan nak sampai mimpi
Baru nak kau pasti

( korus 2 )
Dalam seikat daun sirih
Mana boleh tak boleh
Jumpa sehelai sirihb bertemu urat
Dalam seikat daun sirih
Mana boleh tak boleh
Jumpa sehelai sirih bertemu urat

( ulang korus 1 & korus 2 )

Suratku Untukmu

Nombor anam puluh anam
Jalan Seremban,…Tampin
Negeri Sembilan

Kekasihku yang jauh di mata

Kasihku sayang mengapa membisu
Berpucuk surat suratku untukmu
Mungkinkah kini rindu padaku
Rindu padaku

Oh oh rindunya ingin kuberikan
Apa khabarnya orang di sana
Mungkinkah kini jemu padaku
Jemu padaku

Kirimkan aku berita
Untuk menghiburkan hati rindu uuu...
Rindu uuu...

Oh oh rindunya ingin kuberikan
Apa khabarnya orang di sana
Mungkinkah kini jemu padaku
Jemu padaku

Kirimkan aku berita
Untuk menghiburkan hati rindu uuu...
Rindu uuu...

Kasihku sayang mengapa membisu
Berpucuk surat sudah untukmu
Mungkinkah kini rindu padaku
Rindu padaku

Termenung

(...mengapa kau termenung
mengapa kau bersedih
hiburkanlah hatimu
gembiralah selalu...)

Mengapa kau termenung
Mengapa kau bersedih
Hiburkanlah hatimu
Gembiralah selalu

Usah engkau menangis
Mengalir airmata
Hatiku tak berubah
Kasihmu tak lupa

( korus )
Berdoalah kita bersama
Agar dipertemu semula

Mengapa kau termenung
Mengapa kau bersedih
Hiburkanlah hatimu
Gembiralah selalu

( ulang dari korus )

Kenangan Ku

Kenanganku kepadamu
Di waktu engkau di sampingku
Senyummu manis yang kau berikan
Bikin hatiku jadi tertawan

Kepadaku engkau berjanji
Akan setia sehidup semati
Selagi hayat dikandung badan
Engkau seorang jadi pujaan

( korus )
Tapi apa hendak ku kata
Kenanganku hampa belaka
Tinggallah daku seorang diri
Merana hidupku setiap hari

Namun engkau tetap kupuja
Walaupun kini kau jauh di mata
Siang dan malam
Wajah terbayang
Janjimu itu tinggal kenangan

( ulang korus )

Seruling Anak Gembala

Di lembah sungai nan indah
Terdengar suara memecah
Melayang bunyi seruling
Kala senja hening

Gembala meniup lagu
Berteduh di rumpun bambu
Dengan tak merasa jemu
Menghiburkan rindu

( korus )
Sawah luas terbentang
Hijau nan mengawan
Jauh pandangan
Di situ tempat permainan

Di situ tempat dilahir
Di mana aku dan dia
Memadu kasih asmara
Akhirnya berpisah

( ulang dari korus )

Mas Mona

Ku mencari tak ku temui
Puas ku bertanya tiada berjumpa
Di manakah dia gadis yang jelita
Ingin ku bertemu biarpun tak lama

Oh.. Mas mona gadis jelita
Dapatkah ku hidup dengan mu
Dapatkah kau rasa perasaan ini
Atau mungkin aku di temani mimpi

( 1 )
Sekiranya hati tak pernah terisi
Izinkanlah aku menjadi teman mu
Nama mu disanjung oleh teman-teman
Mereka pun ada menyimpan perasaan

( 2 )
Oh..Mas mona
Sambutlah salam ku
Yang ikhlas ini dari sudut hati
Bukan ku memaksa bukan ku meminta
Terpulang pada mu untuk menilainya

- SOLO -

( Ulang 1 & 2 )

Siti Haida

Siti Haida gadis ayu
Buat penghias selalu rindu
Dalam majlis sering bertemu
Budi bahasa menawan kalbu

Oh oh oh oh Siti Haida
Membuat jiwa terasa rindu

Siti Haida permata indah
Cekap berani puteri pujangga
Bina bangsa kandi negara
Teguh imannya bergaul mesra

Oh oh oh oh Siti Haida
Bijak sekali ilmu wanita

Siti Haida gadis ayu
Buat penghias selalu rindu
Dalam majlis sering bertemu
Budi bahasa menawan kalbu

Oh oh oh oh Siti Haida
Membuat jiwa terasa rindu

Joget Angan Tak Sudah

Duduk termenung sambil berangan
Atas serambi di waktu pagi
Bukan pungguk merindukan bulan
Cuma hatiku tak karuan

Petir berdentum kilat menyambung
Belumkan pasti hujan nak turun
Terkenang gadis lintas di depan
Mataku tak henti memandang

( korus )
( 1 )
Siapa gerangan
Menjahit baju yang merah
Sepasang di tangan
Jarum yang sudah pun patah
Siapa gerangan
Memilik bibir yang merah
Berlenggang ke kanan
Membuat hatiku gundah

( 2 )
Tak sanggup ku memuja
Bulan dan bintang
Andainya kau menjadi milikku
Ku takut tak tertanggung dek badan
Akhirnya kan kecundang

( 3 )
Marilah berjoget
Berjoget angan tak sudah
Berangan tak salah
Asalkan tahu bertempat
( ulang semua )
( ulang korus 1, 3, 2/1, 2, 3 )

Rinduku Tiada Berteman

Tidak pernah ku rasa sepi sebegini
Rindu padamu kasih bila ditinggal pergi
Mana sumpah dan janji setiamu padaku
Manis cuma dibibir mainan kata-katamu

Terpaksa terima walau kering airmata
Berserah pada yang esa
Tiada harta berjuta dapatt kuberikan
Hanya hati dan belaian dapat kupertahankan

Terpaksa terima walau kering airmata
Tak sanggupku bercinta
Indah cuma kata-kata
Terpaksa ku telan kata indah pujangga

Merindu tak kesampaian
Seperti pungguk dan bulan
Tiada harta berjuta dapatt kuberikan
Hanya hati dan belaian dapat kupertahankan

Pada angin sampaikaan kasihku padamu
Agar dapat kau rasakan
Rinduku tiada berteman

Madu Dan Racun

Engkau yang cantik
Engkau yang manis
Engkau yang manja

Selalu tersipu
Rawan sikapmu
Di balik kemelutmu

Di remang kabutmu
Di tabir mega-megamu
Ku terlihat
Dua tangan di balik punggung mu

Madu di tangan kanan mu
Racun di tangan kiri mu
Aku tak tahu mana yang
Akan kau berikan padaku

Sepi Seorang Perindu

Bilaku rindu padamu
Terasa kuatnya cintaku
Terbangkit resah terpandang wajahmu
Bertambahlah kasih sayangku

Sesaat kau tak ku pandang
Terasa sepinya jiwaku
Tertunggu aku hadirnya dirimu
Walaupun sekelip mata

Betapa sepinya hidup seorang perindu
Dihanyut oleh keresahan
Rindu hatiku tak jemu padamu
Selagi kau masih ku cinta

Biar apa pun yang memisahkan
Namun ku tetap menyintaimu
Selagi hidup belum berakhir
Selagi itu ku merinduimu

Ku seorang perindu sepi
Tak jemu ku terus menanti

Isnin, 18 Jun 2007

Derita Cinta

Biarkan gelora melanda hati
Biarkan tangisan merintih
Begitulah pedihnya
Jiwa oh kasih

Kiranya panas yang kuharapkan
Tetapi derita yang tiba
Begitulah suratan hidup
Insan bercinta

( korus )
Dulu aku pernah menderita
Bila hatiku kau lukakan
Oh... oh... kini kau pula merasakan
Bersama dia yang kau puja

Padaku usah kau merayu
Hatiku telah dimilikki
Cukuplah yang kurasa duka
Derita cinta

Penghujung Rindu

Bila kekasih mengundang aku pulang
Mahligai menanti penuh gemilang
Bila kekasih menyingkap tabir cinta
Tiada terbatas dengan kata-kata

Dapatkah aku membalas dengan air mata
Tanda syukur menerima
Setelah sekian lama
Menghamba hidup pada dunia

Seribu tahun takkan sama
Sesaat bersatu dalam nyata
Kerna kasih ku sanggup korbankan
Jasad dan nyawa

Terang bulan kerana mentari
Hadir bayang kerana cahaya
Begitulah cinta kita

Tiada jarak pemisah lagi
Tiada garis sempadan budi
Aku terima dan jua memberi
Seikhlas hati

Seribu tahun dan sejuta langkah
Seribu tahun bersinar cinta
Kita bertemu di penghujung rindu

Keluhan Perantau

Angin senja yang membelai
Keheningan desa permai
Ku terkenang kemesraanmu
Di dalam oh rinduku

Ku kembara berkelana
Dan membawa hati luka
Di manakah kan ku temui
Sinaran cinta suci

( korus )
Dari desa ku merantau
Ku memburu cita-cita
Walau apa rintangannya
Ku cuba mencari bahagia

Keluhanku di rantauan
Tak siapa mendengarkan
Mungkin esok kan ku temui
Sinaran cinta suci

( ulang korus hingga akhir )

MUSIC DOWNLOAD

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MOVIE DOWNLOAD

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket